Tersangka Teroris Meninggal Karena Serangan Jantung

Mabes Polri menyimpulkan bahwa kematian Budi Untung Santoso, tersangka teroris di Bandung, Jabar, dikarenakan penyempitan pembuluh darah koroner jantung.

oleh Liputan6 diperbarui 14 Jun 2011, 19:07 WIB
Liputan6.com, Jakarta: Setelah mengotopsi Budi Untung Santoso, tersangka teroris di Bandung, Jawa Barat, Mabes Polri menyimpulkan bahwa kematian Untung disebabkan serangan jantung. Demikian disampaikan Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan Polri Brigjen Polisi Musadeq Ishak saat di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (14/6).

"Kepolisian berkewajiban mencari penyebab kematian. Jenazah dibawa ke Rumah Sakit Polri Jakarta, Minggu sore, menurunkan ahli forensik terbaik untuk otopsi. Minggu malam kami selesai, membuat kesimpulan didapatkan penyempitan pembuluh darah koroner jantung. Bersangkutan dikarenakan serangan jantung," ujar Musadeq.

Menurut Musadeq, sebelum tersangka meninggal, tim penyidik yang menangani kasus tersebut telah membawanya ke RS Bayangkara Bandung untuk menyelamatkannya.

Namun jiwanya tak tertolong lagi. "Tersangka Budi Untung Santosa, warga Kampung Suka Rame, Soreang, Kabupaten Bandung. Pada saat tim penyidik kasus ini melakukan penyidikan, tersangka mendadak pingsan dan tidak sadar. Lalu dibawa ke RS Bayangkara Bandung. Sempat dilakukan tindakan-tindakan penyelamatan namun tidak tertolong," terangnya.

Lebih lanjut Musadeq mengatakan, dirinya beserta jajarannya akan melakukan pemeriksaan laboratorium untuk memastikan kebenaran penyebab kematian tersangka Untung. "Untuk  kepastiannya, kami sekarang melakukan pemeriksaan laboratrorium. Patologi anatomi yang diperkirakan 12 hari akan ada hasilnya. Untuk memperkuat apa benar tersangka meninggal karena  penyakit jantung?" tuturnya.(ASW/YUS)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya