Menteri PUPR: Tak Ada Lagi Istilah Rusunawa

Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Menteri PUPR Basuki Hadimuljono meninjau Rusun Sewa Pondok Pesantren (Ponpes) An-Nawawi Tanara, Kabupaten Serang.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 14 Mar 2018, 21:32 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Menteri PUPR Basuki Hadimuljono meninjau Rusun Sewa Pondok Pesantren (Ponpes) An-Nawawi Tanara, Kabupaten Serang.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono meninjau Rumah Susun (Rusun) Sewa Pondok Pesantren (Ponpes) An-Nawawi Tanara, Kabupaten Serang. Kunjungan tersebut bersamaan dalam rangkaian pembukaan Bank Wakaf Mitra (BWM) di Ponpes tersebut.

Dalam peninjauan itu, turut ikut beberapa tokoh seperti Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma'ruf Amin dan Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso.

Pada kesempatan tersebut, Jokowi mengecek kualitas rusun, mulai dari fisik bangunan, ketersediaan listrik, air, sanitasi dan jalan akses menuju tempat. Kementerian PUPR sendiri telah selesai membangun Rusun khusus santri itu pada 2017 lalu.

Menteri Basuki mengungkapkan, Rusun itu didirikan untuk menunjang aktivitas para santri di Ponpes An-Nawawi Tanara.

"Dengan dibangunnya Rusun, para santri dapat lebih nyaman dalam menuntut ilmu sehingga dapat dihasilkan lulusan santri terbaik,” ucapnya di Kabupaten Serang, Rabu (14/3/2018).

Menurut laporan dari Kementerian PUPR, berdasarkan UU 20 tahun 2011 tentang Rumah Susun tidak ada lagi dikenal Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) karena sepsifikasi teknis sudah ditingkatkan sehingga disebut sebagai Rusun Sewa.

 

2 dari 2 halaman

Dihibahkan

Pekerja kontruksi menyelesaikan proyek pembangunan Rusunawa Tingkat Tinggi Pasar Rumput di Jalan Lingkar Pasar Rumput, Jakarta, Selasa (14/11). Pembangunan rusun ini ditargetkan rampung pada akhir 2018 mendatang. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Rusun sewa tiga lantai ini memiliki 12 unit kamar dengan tipe barak setiap lantainya yang dapat menampung 72 santri, sehingga kapasitas tampung total sebanyak 216 santri.

Bangunan juga dilengkapi dengan ramp difabel yang dikhususkan untuk santri penghuni rusun berkebutuhan khusus.

Pembangunan Rusun dikerjakan oleh kontraktor PT Aditama Royal Konstruksi dan konsultan management konstruksi PT Deta Decon dengan anggaran Rp 6,9 miliar. Dana tersebut juga digunakan untuk pembuatan jalan akses dan penataan lanskap sekitar Rusun sewa.

Nantinya, Kementerian PUPR akan menyerahkan rusun kepada pihak Ponpes melalui hibah aset sehingga pengelolaan akan dilakukan oleh Ponpes An-Nawawi Tanara.

Sementara itu, Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR Endra S. Atmawidjaja mengatakan, pembangunan Rusun juga dilengkapi fasilitas meubelair seperti tempat tidur, lemari pakaian, meja, dan kursi.

"Saat ini dalam proses lelang dengan anggaran Rp 1,6 miliar, ditargetkan dalam waktu 1,5 bulan, mebel sudah tersedia sehingga bisa dihuni oleh para santri saat bulan Ramadhan yang akan datang,” jelas dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya