Liputan6.com, Peshawar: Ancaman militan untuk menuntut balas atas kematian pemimpin mereka Osama bin Laden yang terbunuh saat operasi militer di Pakistan, benar-benar dibuktikan. Sekitar 200 militan menyerang perbatasan Afghanistan dan Pakistan di di wilayah Upper Dir, Rabu (1/6). Akibatnya, lima orang tentara penjaga perbatasan tewas.
"Para militan memakai pakaian tentara. Mereka melakukan penyerangan di luar pos penjagaan, kemudian melarikan diri ke dalam hutan," kata Mahmood Ahmed, salah seorang polisi di wilayah itu.
Penembakan itu ternyata masih berlanjut selama satu jam lebih di daerah berbeda di perbatasan Afghanistan, Shaltalo. Hingga saat ini, pemerintah Pakistan masih belum mengetahui organisasi yang menjadi pelaku penembakan, antara Al Qaeda atau Taliban. Tempat penyerangan militan itu terkenal sebagai wilayah berbahaya, tempat mereka melakukan latihan dan operasi. Jadi, mendapatkan informasi dari penduduk lokal mengenai insiden ini sangatlah mustahil. (AP/Reuters/MSNBC/Vin)
"Para militan memakai pakaian tentara. Mereka melakukan penyerangan di luar pos penjagaan, kemudian melarikan diri ke dalam hutan," kata Mahmood Ahmed, salah seorang polisi di wilayah itu.
Penembakan itu ternyata masih berlanjut selama satu jam lebih di daerah berbeda di perbatasan Afghanistan, Shaltalo. Hingga saat ini, pemerintah Pakistan masih belum mengetahui organisasi yang menjadi pelaku penembakan, antara Al Qaeda atau Taliban. Tempat penyerangan militan itu terkenal sebagai wilayah berbahaya, tempat mereka melakukan latihan dan operasi. Jadi, mendapatkan informasi dari penduduk lokal mengenai insiden ini sangatlah mustahil. (AP/Reuters/MSNBC/Vin)
