Nostalgia Menteri PUPR Saat Resmikan Rusunawa UGM

Kementerian PUPR telah menyelesaikan pembangunan dua Rusunawa bagi para mahasiswa UGM di Kabupaten Sleman dan Kabupaten Klaten.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 18 Feb 2018, 16:00 WIB
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono meresmikan Rumah Susun Sewa (Rusunawa) bagi para mahasiswa UGM. (Foto: Kementerian PUPR)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menyelesaikan pembangunan dua Rumah Susun Sewa (Rusunawa) bagi para mahasiswa Universitas Gajah Mada (UGM) di Kabupaten Sleman dan Kabupaten Klaten. Rusunawa pertama berada di Jalan Sendowo, Kabupaten Sleman, telah selesai pada akhir 2017. Sementara Rusunawa kedua yang berlokasi di Desa Bayat, Kabupaten Klaten, telah rampung sejak 2016.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menjelaskan, rumah susun tersebut harus dimanfaatkan bersama untuk kepentingan pendidikan. "Harapan kami para senior dan alumni, dengan adanya fasilitas ini dapat menghasilkan sarjana-sarjana Teknik Geologi yang lebih bermutu daripada kami sebelumnya," katanya dalam keterangan tertulis, Minggu (18/2/2018).

Basuki sendiri adalah alumnus Teknik Geologi UGM. Dalam kesempatan tersebut, ia juga bernostalgia semasa beliau menjadi mahasiswa, di mana pada dekade 1970-an ia pernah melakukan penelitian bersama rekan mahasiswa lainnya di Desa Bayat, dan saat itu tinggal di rumah Kepala Kelurahan.

Ia melanjutkan, Rusunawa UGM Bayat sangat bermanfaat sebagai 'rumah singgah' bagi mahasiswa Teknik Geologi yang akan melakukan studi lapangan yang berlangsung sekitar 3 minggu hingga 1 bulan.

"Setahu saya di Indonesia, laboratorium lapangan geologi hanya ada dua, yakni di Karangsambung, Kabupaten Kebumen, dan Bayat, Kabupaten Klaten," ujar Menteri Basuki.

Rusunawa UGM Bayat telah digunakan oleh mahasiswa UGM dan mahasiswa kampus lainnya, bahkan sejumlah mahasiswa luar negeri yang melakukan studi lapangan geologi juga dapat tinggal di Rusunawa ini.

Rusunawa tiga lantai ini memiliki 54 unit untuk umum, dan 2 unit untuk difabel dengan tipe 24 m2. Tempat ini juga telah dilengkapi kasur tidur bertingkat, meja belajar, dan lemari pakaian.

Dana untuk biaya pembangunannya adalah sebesar Rp 31,56 miliar, dan dikerjakan oleh kontraktor PT Adhicipta Karya Hernanda dan konsultan Manajemen Konstruksi PT Laras Respati Utama. Pembangunannya dilakukan sejak Maret 2016 dan selesai pada September 2016.

 

 

2 dari 2 halaman

Rusunawa UGM Sendowo

Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan membangun satu twin block Rumah Susun Sewa (Rusunawa) untuk mahasiswa Universitas PGRI Adi Buana.

Sebelum meresmikan Rusunawa UGM Bayat, Menteri Basuki meninjau Rusunawa UGM Sendowo. Rusunawa dengan satu tower setinggi tujuh lantai memiliki 180 unit ini mampu menampung 360 orang.

Rusunawa juga telah dilengkapi dengan fasilitas di setiap kamarnya, seperti dua tempat tidur, kamar mandi dalam, pendingin udara, meja kursi belajar, dan lemari. Rusunawa ini juga menyediakan 2 unit lift.

Biaya pembangunannya sebesar Rp 47 miliar, dan dilakukan oleh PT Sarijati Adhitama di bawah pengawasan konsultan manajemen

Konstruksi PT Ciriajasa Cipta Mandiri. Sementara itu, penyedia jasa PT Bijak Manunggal Lestari mengadakan meubel air dengan dana sebesar Rp 2,5 miliar.

Menteri Basuki mengapresiasi pembangunan dua rusunawa UGM tersebut, dan mengakui kualitasnya yang sangat baik sehingga dapat nyaman dihuni. "Saya kira ini skornya lebih dari 8. Kebahagiaan saya juga bertambah karena pelaksananya adalah kontraktor, bukan BUMN, dan ternyata hasilnya pun sangat baik,” tukasnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya