Korban Banjir Belu Terisolasi

Selain Desa Sikun, warga Desa Lasaen, Umatoos, dan Fafoe, juga terisolasi akibat banjir. Apalagi hujan masih terus turun sehingga genangan air tak kunjung surut.

oleh Liputan6 diperbarui 15 Apr 2011, 02:55 WIB
Liputan6.com, Belu: Banjir di Malaka Barat, Belu, Nusa Tenggara Timur, meluas. Akibatnya warga Desa Sikun terpaksa menggunakan sampan sebagai alat transportasi karena jalan desa sudah tak terlihat lagi, baru-baru ini.

Jalan di Desa Sikun sudah mirip seperti sungai. Ini merepotkan warga yang hendak berpergian. Sejumlah warga akhirnya menyewakan sampan untuk keperluan aktivitas warga lain.

Pemilik sampan tak menetapkan tarif bagi warga yang ingin menggunakan sampan. Soalnya mereka merasa sama-sama korban banjir.

Selain Desa Sikun, warga Desa Lasaen, Umatoos, dan Fafoe, juga terisolasi akibat banjir. Apalagi hujan masih terus turun sehingga genangan air tak kunjung surut. Sejumlah personel TNI dan Polri mengevakuasi warga ke tempat pengungsian karena ketinggian air terus bertambah.

Untuk sementara korban banjir ditampung di tenda-tenda darurat. Namun minimnya bantuan membuat pengungsi kekurangan makanan. Bahkan banyak di antara mereka yang terpaksa memakan pisang bakar dan umbi-umbian untuk bertahan hidup.(ULF)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya