Normalisasi Sungai Ciliwung, Akan Kah Anies-Sandi Gusur Warga?

Untuk kelanjutan normalisasi sungai, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan masih melakukan upaya pendekatan pada warga

oleh Raden Trimutia Hatta diperbarui 07 Feb 2018, 13:38 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Sungai Ciliwung kini airnya kotor dan pinggiran sungai penuh lumpur. Rawajati adalah salah satu daerah di Jakarta Selatan yang dialiri Sungai Ciliwung. Bantaran sungai di Rawajati sempat akan dinormalisasi.

Turap sudah terpasang di beberapa titik, namun belum dikerjakan lagi. Di sisi lain banyak permukiman di pinggir sungai yang belum ditertibkan.

Seperti ditayangkan Liputan6 SCTV, Rabu (7/2/2018), ketika permukaan air meninggi rumah rumah ini pasti kebanjiran. Sungai Ciliwung merupakan sungai yang mengaliri beberapa daerah di Pulau Jawa bagian barat.

Di Jakarta bantaran Kali Ciliwung dipadati permukiman penduduk. Untuk kelanjutan normalisasi sungai, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan masih melakukan upaya pendekatan pada masyarakat di sekitar sungai.

"Karena kita pengennya ada partisipasi dan inisiatif dari warga sendiri, seperti di Kampung Arus kemarin saya sudah turun dua kali. Pada intinya mereka pokoknya enggak mau digusur. Jadi kemarin waktu saya datang Pak RW bilang sebagian warga sudah melihat dan ini harus kita tanggap dan gerak cepat," terang Sandiaga Uno.

Pembangunan turap di Kali Sunter, Cipinang Melayu, Jakarta Timur juga terhenti. Saat tak ada banjir, posisi permukaan air Kali Sunter hampir sejajar dengan rumah warga. Pengerjaan tanggul belum dilanjutkan karena kendala pembebasan lahan. Meski warga telah sepakat soal ganti rugi namun hingga kini belum dibayarkan.

"Dari segi pembebasannya Insyaallah tahun ini. Kalau ada pembebasannya Insyaallah akan kita lakukan. Saya sendiri sudah berulang kali memimpin rapat setiap hari Selasa yah. Kalau pengukuran sudah tuntas, tinggal proses pembayarannya dari Dinas Sumber Daya Air. Kemarin karena alokasi anggarannya tidak ada," ungkap Walikota Jakarta Timur, Bambang Musyawardana.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya