Yockie Suryo Prayogo dan Luapan Semangatnya di 3 Konser Terakhir

Selama Yockie Suryo Prayogo masih sehat, ia tak pernah berhenti dan lelah untuk terus menyanyikan karya-karya musik terbaiknya.

oleh Doddy Irawan diperbarui 05 Feb 2018, 17:30 WIB
Suasana Rumah Duka Alm. Yockie Suryo Prayogo (Adrian Putra/bintang.com)

Liputan6.com, Jakarta Sosok Yockie Suryo Prayogo begitu melegenda di industri musik Indonesia. Musikus yang berjasa membesarkan nama God Bless, Kantata Takwa, dan Swami ini mengembuskan napas terakhirnya di RSPI Bintaro, Tangerang Selatan, pada Senin pagi (5/2/2018).

Kepergian maestro kibor untuk selamanya diiringi tangis dan duka mendalam bagi para pelaku industri dan penikmat musik di tanah air. 

Yockie Suryo Prayogo mengidap komplikasi penyakit yang tergolong berat. Menurut pengamat musik Adib Hidayat, saat penggalangan donasi untuk Yockie, pada awal 2018, mengatakan bahwa Yockie pernah mengalami perdarahan pada pembuluh darah di otak. Hal itu juga diamini oleh pernyataan istrinya, Tiwi, kepada Liputan6.com, belum lama ini. 

"Mas Yockie ini penyakitnya kompleks. Dia ada diabetes, sirosis hati, dan stroke. Dokter bilang dia sangat berjuang sekali dan punya kemauan keras untuk bertahan," ungkap istri almarhum.

Rekan-rekan musisi tak tinggal diam. Untuk membantu besarnya biaya pengobatan, digelarlah konser yang bertajuk Pagelaran Sang Bahaduri pada 24 Januari 2018. Kepada wartawan, pengamat musik Bens Leo mengatakan, dari hasil penggalangan dana tersebut berhasil terkumpul Rp541 juta. Namun, umur manusia tak ada yang bisa menerka. Yockie Suryo Prayogo telah meninggalkan kita semua.

Konser-konser terakhir Yockie Suryo Prayogo

Meski usianya tak lagi muda, Yockie termasuk musikus yang tak pernah lelah dalam berkreativitas. Tercatat, dalam 3 tahun terakhir, ia berhasil menghibur para penggemarnya dengan tiga buah konser yang diselenggarakan beberapa bulan menjelang pergantian tahun. 

1. Konser LCLR (2015)

Konser ini sendiri dinamakan LCLR Plus Concert Yockie Suryo Prayogo. Pertujukkan musik yang digelar 2 hariu berturut-turut, pada 1-2 Oktober 2015 di Balai Kartini, Jakarta, menampilkan banyak musikus tamu. Sebut saja penyanyi lawas Berlian Hutauruk, Benny Subardja, Dhenok Wahyudi maupun vokalis zaman Now model Andy /rif, Once Mekel, Rian D’Masiv dan banyak lagi.

Apa itu LLCR? Bagi penikmat musik Indonesia tahun 70-an dan 80-an tentu tak asing sama lagu-lagu aransemen Yockie Suryo Prayogo yang terangkum dalam Lomba Cipta Lagu Remaja (LCLR) Prambors.

Tak kurang dari 22 lagu ciptaannya dibawakan dan diiringi oleh musik dari Indro Hardjodikoro & Friends. Indro dikenal sebagai pemain bas kondang Halmahera di era 90-an. Konsep acaranya  berawal dari alumni SMAN XI Bulungan yang berkumpul dan berniat membantu teman-teman dan para guru yang mengalami kesulitan. Sampai akhirnya dibentuklah XI creative yang menjadi promotor acara konser.

 

Simak juga video menarik berikut :

2 dari 3 halaman

2. Konser Badai Pasti Berlalu Plus (2016)

Musikus Yockie Suryo Prayogo saat tampil bermain keyboard. Yockie menghembuskan napas terakhirnya, saat menjalani perawatan di sebuah rumah sakit di Bintaro, Tangerang. (Instagram/yockie_suryo_prayogo)

Pada tahun 2016, Yockie Suryo Prayogo menyambangi Yogyakarta sebagai kota terakhir dalam rangkaian konser bertajuk Badai Pasti Berlalu Plus ini, digelar di Grand Pacific Hall, Yogyakarta. Acara ini sekaligus dibuat gede-gedean karena tepat dengan acara puncak Dies Natalis ke-61 Fisipol UGM, Minggu (6/11/2016).

Kata Plus di konser Badai Pasti Berlalu dimaksudkan karena Yockie menampilkan sederet musikus hebat tanah air. Konser itu dibuka dengan lagu-lagu jebolan (LCLR) tahun 77-79 dan suara merdu Fryda Luciana dalam melantunkan lagu 'Dalam Kelembutan Pagi' dan 'Rindu'.

Khusus dalam konser kali ini, Yockie juga memperkenalkan anaknya kepada penonton. Wanita cantik tersebut bernama Sarah Anjani. Sarah menyanyikan lagu yang dulu sempat hits ketika dibawakan oleh almarhumah Andi Meriem Matalatta, berjudul "Hasrat dan Cita".

Sarah yang merupakan kelahiran 13 Agustus 1989 ini diketahui sudah merilis beberapa single, di antaranya "Sudah", "Hei", "Darling Selalu", dan "Yang Ku Suka Kamu Bukan Kopi".

Di konser itu juga, Yockie juga membawakan beberapa lagu yang dipopulerkan Chrisye pada album Jurang Pemisah.

3 dari 3 halaman

3. Konser Menjilat Matahari (2017)

Preskon Konser Yockie Suryo Prayogo (Nurwahyunan/bintang.com)

Mengapa namanya Menjilat Matahari? Tajuk konser ini terinspirasi dari lagu "Menjilat Matahari" ciptaan Yockie Suryo Prayogo di album keempat God Bless bertitel Raksasa. Lagu ini memiliki tempo yang cepat dan mengikuti tren musik rock di akhir 1980-an.

Dalam konser yang digelar pada 11 Oktober 2017, Yockie masih tampak bugar dan energik. Beberapa musikus rock Tanah Air ikut menghentak di konser ini. Sebut saja Andi/rif, Ariyo Wahab, Nicky Astria, Setiawan Djodi menjadi kolaborator di konser yang digelar di The Pallas SCBD, Jakarta.

Melalui konser ini, musikus yang melejitkan hits "Penantian", "Kehidupan", "Raksasa", dan "Semut Hitam" ini pernah menyampaikan harapannya agar ada kreativitas-kreativitas anak sekarang yang masih bisa diingat 40 tahun mendatang. Ada 16 lagu yang dibawakan, termasuk beberapa lagu yang ia ciptakan saat di God Bless, termasuk sebuah lagu anyar bertitel "Ladang Ku Subur".

Ambruknya kesehatan pria yang lahir di Demak, Jawa Tengah, pada 14 September 1954, terjadi usai ia menggelar konser Menjilat Matahari pada 11 Oktober 2017. Usai konser tersebut, ia sempat mengalami dua kali masa kritis pada Oktober dan November 2017.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya