Dukung Jokowi 2 Periode, Golkar: Bukan untuk Incar Posisi Wapres

Menurutnya, dukungan pada Jokowi sejak dini menunjukkan kesungguhan Golkar yang tidak menargetkan posisi cawapres.

oleh Anendya Niervana diperbarui 26 Jan 2018, 09:21 WIB
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto memberikan salam kepada Presiden Jokowi, Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri saat menghadiri pembukaan Munaslub Partai Golkar di Jakarta, Senin (18/12). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Partai Golkar menegaskan, tidak akan mengusung kadernya sebagai calon presiden di Pilpres 2019. Sebab, partai berlambang pohon beringin itu sudah membulatkan suara untuk mendukung Jokowi jadi presiden selama dua periode.

"Sudah tidak ada lagi poros baru karena munaslub (musyawarah nasional luar biasa) sudah memutuskan untuk kita memperjuangkan Pak Jokowi dua periode," tegas Wakil Ketua Koordinator Bidang Penggalangan Khusus Partai Golkar, Rizal Mallarangeng, saat Konferensi Pers di Kantor DPP Golkar, Jakarta Barat, Kamis (25/1/2018).

Saat ini Golkar hanya akan fokus meningkatkan elektabilitas partai. Tidak tanggung-tanggung, partai pimpinan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto ini menargetkan bisa memenangkan suara terbanyak pada pemilu 2019.

Soal kursi cawapres, Golkar enggan berandai-andai. Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Golkar Lodewijk Fredrich Paulus mengaku tulus mendukung mantan Wali Kota Solo itu tanpa embel-embel mengincar kursi cawapres.

"Kita kan usung Pak Jokowi untuk presiden 2019 bukan dengan pamrih," tegas Lodewijk.

 

2 dari 2 halaman

Cawapres Sepenuhnya pada Jokowi

Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto (tengah) didampingi Sekjen Partai Golkar Idrus Marham (kanan), Ketua Harian Partai Golkar Nurdin Halid saat penyerahan surat keputusan di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Jumat (5/1). (Liputan6.com/JohanTallo)

Menurutnya, dukungan pada Jokowi sejak dini menunjukkan kesungguhan Golkar yang tidak menargetkan posisi cawapres.

Lodewijk menyerahkan bangku cawapres sepenuhnya pada Jokowi.

"Jadi tergantung Pak Jokowi nanti, bukan kita nyodor-nyodorkan dia," kata Lodewijk.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya