Masih Bandel, Gaikindo Ancam Pecat Mercedes-Benz

Gaikindo akan memberikan waktu hingga Januari kepada Mercedes-Benz Indonesia (MBI), untuk memberikan keputusan.

oleh Arief Aszhari diperbarui 19 Jan 2018, 12:12 WIB
Logo Mercedes-Benz.

Liputan6.com, Jakarta - Setiap pabrikan yang berada di bawah naungan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), wajib melaporkan data wholesale setiap bulan. Namun, hal tersebut ternyata tidak dilakukan oleh Mercedes-Benz Indonesia (MBI).

Pabrikan asal Jerman ini sudah tidak melaporkan data penjualan kepada Gaikindo sejak Mei 2017. Padahal, data tersebut akan digunakan untuk dipublikasikan, didokumentasikan, dan dilaporkan kepada pemerintah.

Dijelaskan Jongkie D Sugiarto, Ketua 1 Gaikindo, pihaknya akan memberikan waktu sampai Januari kepada Mercedes-Benz Indonesia untuk memberikan keputusan, masih bersedia memberikan data penjualan mobilnya.

"Kalau tidak mau, ya akan kami keluarkan," tegas Jongkie saat berbincang dengan wartawan di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Lanjut Jongkie, Mercedes-Benz Indonesia tidak bersedia memberikan data penjualan kepada Gaikindo karena dilarang oleh prinsipal. Pasalnya, pabrikan yang bermarkas di Stuttgart ini takut diduga melakukan kartel, dan melanggar UU Nomor 5 tahun 1999 soal persaingan usaha.

"Padahal, kami diamanatkan oleh pemerintah, melalui Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 79 Tahun 2013, untuk mengumpulkan data setiap anggota dan memberikan kepada kementerian keuangan," tambahnya.

2 dari 2 halaman

Lapor KPPU

Logo Mercedes-Benz (Foto: benzworld.org)

Sementara itu, Gaikindo sendiri sudah bertemu dengan KPPU, dan menjelaskan permasalahan terkait data penjualan yang diberikan oleh seluruh anggota Gaikindo.

"Kita sampaikan yang kita lakukan, kita spesifik data. Apa yang sudah kita lakukan saat ini, salah atau tidak. Semua data Gaikindo hadir, dan itu tidak melanggar ketentuan masalah persaingan atau usaha yang tidak sehat, dan itu ada data tertulisnya," jelas Kukuh Kumara, Sekertaris Jenderal Gaikindo.

Kembali menurut Jongkie, dengan membiarkan Mercedes-Benz terlalu lama tidak memberikan data penjualan, tidaklah adil bagi anggota gaikindo yang lain, yang memang memberikan juga data penjualan.

"Suara mereka tidak akan ditampung di Gaikindo untuk disampaikan kepada pemerintah," pungkas Jongkie saat ditanya konsekuensi Mercy jika dikeluarkan dari Gaikindo.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya