Puluhan Orang Disekap dan Dipekerjakan sebagai Sales di Tangerang

Hal itu terungkap dari seseorang yang melaporkan keluarganya disekap dan dimintai sejumlah uang tebusan.

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 12 Jan 2018, 20:09 WIB
Polisi menemukan puluhan korban penyekapan di Tangerang (Liputan6.com/Pramita)

Liputan6.com, Tangerang - Kapolres Metro Tangerang Kombes Pol Harry Kurniawan membenarkan adanya dugaan human trafficking atau perdagangan orang di Kampung Cadas, RT 08 RW 01, Desa Karet, Kecamatan Sepatan, Kabupaten Tangerang.

Hal itu terungkap dari seseorang yang melaporkan keluarganya disekap dan dimintai sejumlah uang tebusan.

"Ya, sekitar jam 15.00 di Polres kedatangan satu orang yang melaporkan bahwa adanya dugaan penyekapan dan permintaan uang tebusan," tuturnya saat ditemui di lokasi kejadian, Jumat (12/1/2018).

Lalu, polisi mendatangi lokasi yang diduga tempat penyekapan. Benar saja, ada puluhan orang, pria dan wanita, berada di dalam kontrakan petak dalam keadaan pintu tertutup.

"Mereka ini dikumpulkan dalam satu kontrakan, dan beberapa kontrakan lain yang berdekatan," ujar Harry.

Ada 30 korban yang berada di dalam kontrakan tersebut. Dari hasil pendataan, dua di antaranya masih di bawah umur atau 17 tahun.

Kini, puluhan korban tersebut sudah dievakuasi ke Mapolres Metro Tangerang untuk pendataan lebih lanjut.

"Kita singkronkan juga, karna ada satu orang yang merupakan adik atau keluarga pelapor yang diduga disekap tadi," tutur Harry.

 

2 dari 2 halaman

Terlihat Lesu dan Lemas

Polisi memeriksa kontrakan yang diduga penampungan tindak pidana perdagangan orang (Liputan6.com/Pramita)

Sementara, para korban yang ditemukan di dalam kontrakan tersebut terlihat letih dan kusam. Mereka seperti tidak diurus atau diberi makan.

Meski enggan dimintai keterangan oleh sejumlah awak media yang hadir, mereka sempat mengaku kepada polisi bila kesehariannya bekerja sebagai sales obat asal Korea.

"Jadi sales Pak, obat Korea. Ada kok di internet," ujar salah seorang korban.

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:

 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya