Jembatan Gantung Terpanjang Jadi Wisata Baru Situgunung

Bahkan meski belum diresmikan, jembatan gantung ini sudah ramai dikunjungi wisatawan untuk sekadar berswafoto.

oleh Ahmad Apriyono diperbarui 05 Jan 2018, 10:33 WIB
Foto: @situgunungpark

Liputan6.com, Jakarta Situgunung Park di Sukabumi menjadi lokasi yang banyak dikunjungi wisatawan saat momen liburan akhir tahun kemarin. Selain punya destinasi wisata alam yang masih alami, yaitu Curug Sawer dan danau Situgunung, tempat ini juga bakal dilengkapi dengan jembatan yang diklaim sebagai jembatan gantung terpanjang di Indonesia. Bahkan belum juga diresmikan, jembatan ini sudah banyak dikunjungi wisatawan untuk sekadar berswafoto.

Tuti, pemilik Vila Cemara, salah satu penginapan yang ada di dekat objek wisata Situgunung Park saat dihubungi Liputan6.com, Jumat (5/1/2018) mengakui, liburan tahun baru kemarin Situgunung Park ramai dikunjungi wisatawan. Bahkan, macet mengular sampai bawah.

“Libur tahun baru kemarin di sini sudah macet, Mas, enggak seperti biasanya, dari pos polisi sampai atas sini sudah macet. Banyak orang mau lihat jembatan gantung yang katanya terpanjang,” ungkap Tuti.

 

2 dari 3 halaman

Menghubungkan Situgunung-Curug Sawer

Untuk mencapai lokasi danau Situ Gunung, Anda perlu treking 1 km atau selama 45 menit. Foto: Ahmad Ibo

Jembatan gantung Situgunung sendiri membentang dengan panjang sekitar 250 meter, ketinggian 150 meter, dan lebar 2 meter. Keberadaan jembatan ini memungkinkan wisatawan menghemat waktu treking dari sekitar 1 jam menempuh jalan sejauh 45 kilometer dari Situgunung menuju Curug Sawer, menjadi hanya 10 menit saja.

Apalagi jembatan gantung ini menawarkan panorama pemandangan alam yang masih sangat alami, hutan tertutup, udara yang sejuk, dan air yang masih jernih.

 

3 dari 3 halaman

Harapan Masyarakat

Curug Sawer merupakan lokasi yang paling banyak dikunjungi wisatawan saat berada di Situ Gunung.

Tuti berharap, keberadaan jembatan gantung ini bisa menjadi daya tarik wisatawan untuk datang dan menggairahkan kembali wisata Situgunung Park. Harapan juga ditujukan kepada pemda setempat untuk mau membangun fasilitas tambahan, seperti lampu penerangan jalan, toilet umum, dan tempat sampah di berbagai titik.

Hal tersebut masuk akal, jika pemda tidak berkenan membangun berbagai fasilitas tambahan tersebut untuk memfasilitasi kunjungan wisatawan yang makin banyak, maka investor akan membangunnya sendiri dan biaya pasti akan dibebankan pada tiket masuk Situgunung yang mahal.

“Ya harapan saya, wisatawan kan sudah datang keluarkan uang dan waktu, sudah selayaknya kita hargai mereka dengan fasilitas yang bagus. Wisatawan juga sebaliknya, hargai kami dengan selalu menjaga kebersihan dan keamanan,” ungkap Tuti menambahkan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya