Malam Tahun Baru Tanpa Pesta Kembang Api di Bandung dan Mataram

Perayaan malam tahun baru di Bandung lebih minimalis dengan pusat keramaian dipecah ke tiga alun-alun.

oleh Liputan6.com diperbarui 27 Des 2017, 16:28 WIB
Gedung Sate. (Liputan6.com/Dinny Mutiah)

Liputan6.com, Bandung - Pemerintah Kota Bandung, Jawa Barat, akan menggelar Malam Bebas dari Kendaraan Bermotor atau "Car Free Night" di Jalan Asia Afrika, Alun-Alun Ujung Berung, dan Alun-Alun Cicendo dalam menyambut tahun baru 2018.

Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil, mengatakan tiga lokasi tersebut mewakili wilayah barat, tengah, dan timur, sehingga keramaian tidak terpusat di satu kawasan.

"Insyaallah kita rayakan dengan kegembiraan dan juga kontempelasi, muhasabah di akhir tahun," ujar Ridwan Kamil, Rabu (27/12/2017), dilansir Antara.

Menurut pria yang akrab disapa Emil ini, pemkot tidak akan menggelar pesta kembang api, hanya perayaan biasa yang dibalut dengan kegiatan hari bebas dari kendaraan pada malam hari.

Akan tetapi, ia akan menyambut baik jika ada pihak yang ingin berpartisipasi menyiapkan pesta kembang api saat perayaan tahun baru tersebut.

"Saya kira enggak ada, artinya tidak resmi dari pemkot. Tapi, kalau ada pihak lain yang mau berpartisipasi, ya, silakan. Kalau dari pemkot enggak ada anggaran," katanya.

Selain itu, ia juga mengimbau kepada masyarakat untuk menggunakan kendaraan umum atau sepeda saat akan merayakan pergantian tahun untuk menghindari kemacetan yang biasa terjadi saat tahun baru.

"Insyaallah dengan cara begitu kota ini sangat mudah dinikmati tanpa merepotkan diri sendiri," katanya.

 

2 dari 3 halaman

Ribuan Polisi

Moment pergantian tahun biasanya dihiasi oleh pesta kembang api (Sumber: blog.reservasi.com)

Di lokasi berbeda, Polrestabes Bandung menerjunkan sekitar 1.770 personel dalam rangka pengamanan perayaan malam pergantian tahun di ibu kota Provinsi Jawa Barat.

"Semua anggota terlibat dalam Operasi Lilin Lodaya ini. Totalnya 1.770 personel disiagakan untuk amankan tahun baru ini," ucap Kapolrestabes Bandung, Kombes Hendro Pandowo, di Mapolrestabes Bandung.

Hendro menjelaskan, ribuan personel tersebut akan dibantu jajaran Polda Jabar dan bekerja sama dengan instansi terkait, seperti TNI, Satpol PP, dan Dishub Kota Bandung.

Menurut dia, rencana pengamanan ini telah dilakukan sejak jauh-jauh hari, mengingat Kota Bandung menjadi salah satu kota tujuan wisata.

"Pengamanan selain titik-titik pusat keramaian, juga untuk mengatur lalu lintas," katanya.

Beberapa titik yang menjadi pusat konsentrasi masyarakat akan dijaga aparat kepolisian, seperti di Gasibu, Jalan Asia-Afrika atau Alun-Alun Bandung, Jalan Ir H Djuanda (Dago), Jalan Merdeka, dan Alun-Alun Ujungberung.

Selain mengamankan kegiatan pergantian tahun, Polrestabes Bandung juga mewaspadai adanya aksi tindakan kejahatan dan terorisme.

"Prediksi ancaman sudah disampaikan, perkiraan tindak kriminalitas, aksi terorisme. Di samping untuk mengamankan lalu lintas juga mengantisipasi keamanan," katanya.

3 dari 3 halaman

Tahun Baru di Mataram Lebih Sunyi

Kembang api menghiasi langit diatas Masjid Mohammad al-Amin saat acara peresmian menyalakan lampu pohon natal di Beirut, Lebanon (10/12). Menyambut datangnya natal, warga Beirut merayakan peresmian pohon natal. (AFP Photo/Stringer)

Adapun perayaan malam pergantian tahun 2017 ke 2018 di Lapangan Sangkareang oleh Pemerintah Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, dirayakan tanpa acara menyalakan kembang api dan peniupan terompet.

"Puncak perayaan tahun baru 2018, kita laksanakan lebih sederhana tanpa ada kembang api dan terompet," kata Asisten I Setda Kota Mataram, Lalu Marwatang, Rabu, 20 Desember 2017, dilansir Antara.

Kebijakan tersebut didasarkan pada kondisi daerah, negara, bahkan kondisi dunia yang sedang banyak terjadi bencana.

"Kita harus memiliki rasa sensitivitas yang tinggi terhadap hal itu. Kita tidak bisa bersenang-senang merayakan malam pergantian tahun, sementara saudara-saudara kita banyak yang terkena musibah akibat cuaca ekstrem," ujarnya.

Terkait hal itu, pemerintah kota mengimbau dan mengajak semua masyarakat kota ini untuk merayakan tahun baru Masehi dengan banyak-banyak bersyukur dan berdoa. Namun, masyarakat tidak dilarang untuk merayakannya secara mandiri asalkan dilaksanakan secara sederhana dan kondusif.

"Keamanan dan kondusifitas daerah tetap menjadi prioritas untuk mendukung kelancaran berbagai pelaksanaan program pemerintah daerah," ujarnya.

Namun demikian, lanjutnya, perayaan malam pergantian tahun tetap dilaksanakan di Lapangan Sangkareang dengan menyediakan hiburan untuk masyarakat.

"Pusat perayaan di Taman Sangkareang ini sebagai wadah berkumpul masyarakat agar tidak merayakan tahun baru ke luar kota," katanya.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya