Pemandu Wisata Asal China Tewas Diinjak Gajah di Thailand

Seorang pemandu wisata asal Chongqing, China, tewas diinjak gajah saat berada di Thailand.

oleh Liputan6.com diperbarui 27 Des 2017, 12:47 WIB
Gajah wisata (Pear Video)

Liputan6.com, Pattaya - Sepasang suami istri asal Shanghai, China, pergi ke Thailand untuk menikmati liburan mereka. Nahasnya, mereka harus menyaksikan tragedi menyeramkan ketika gajah yang seharusnya menghibur mereka malah membunuh seorang pemandu wisata asal China.

Sejauh yang diketahui, korban tewas setelah diinjak oleh gajah tersebut pada Kamis, 21 Desember 2017 di Pattaya, Thailand. Polisi Thailand akan menyelidiki lebih dalam penyebab kematian He Yongjie (35) yang berasal dari Chongqing, China.

Dikutip dari Asia One, (27/12/2017), sebelumnya, sepasang suami istri tersebut sempat menaiki gajah tersebut. Mereka juga mengatakan bahwa mereka melihat mahout--penjaga binatang--memukul binatang besar tersebut beberapa kali sebelum ia diserang oleh gajah itu.

Sepasang suami istri ini mengatakan kepada sebuah media di Chongqing, China, bahwa gajah tersebut sempat berhenti setelah berjalan keluar beberapa meter dari barak penampungan gajah di Distrik Bang Lamung.

"Mahout menarik tali kekang (pada gajah) dan kemudian menggunakan galah miliknya untuk memukul kepala gajah tersebut," kata Zhu, sang suami. Ia mengatakan gajah mulai menyeruduk pepohonan di sekitar dan berlari ke arah keramaian setelahnya.

Zhu mengatakan, saat gajah menabrak bus yang berisi para wisatawan, istrinya terlempar ke tanah di sebelah kirinya, sedangkan posisi gajah tersebut ada di sebelah kanan.

"(Binatang) itu mengenai seseorang, dan pemandu wisata mencoba untuk menarik korban pergi (dari gajah)," kata Zhu. Ia juga menceritakan bagaimana gajah tersebut menangkap pemandu wisata dengan belalai dan melemparnya ke tanah sebelum menginjak-injaknya beberapa kali.

Zhu mengatakan bahwa penyerangan itu berlangsung selama 10 menit. "Mahout yang berada di atas gajah tersebut selama kejadian berlangsung, memukul kepala gajah sekitar tujuh hingga delapan kali," imbuh Zhu.

 

2 dari 2 halaman

Keluarga Menuntut Mengetahui Penyebab Peristiwa Tragis

Ilustrasi Gajah (iStock)

Tian Maoxi, anggota dari sebuah kelompok yang ia pimpin saat itu, telah menerbitkan tulisan seputar pengalaman tragedi nahas ini, yang juga ditandatangani oleh wisatawan lainnya. Ia berharap untuk mengajukan laporan kepada polisi Thailand, tapi mereka tidak menerimanya. Sebagai gantinya, mereka menyerahkan tulisan tersebut kepada istri korban.

Mahout yang diidentifikasi bernama Au Bamrung (37) mengatakan, gajah berusia 17 tahun bernama Plai Uthen, diduga menjadi liar setelah seorang wisatawan menarik ekornya.

Polisi setempat mengatakan, kasus ini masih dalam penyelidikan. Namun, polisi masih belum menemukan bukti kuat untuk mendukung kematian Bamrung. Karena peristiwa tersebut, wahana menaiki gajah itu telah ditutup pada 22 Desember 2017.

Keluarga dari korban tewas tiba di Pattaya pada Jumat. Sepupu korban mengatakan bahwa keluarga menolak uang kompensasi sebesar 400.000 yuan atau Rp 827 juta dari barak penampungan gajah dan sebuah perusahaan asuransi Thailand. Mereka juga menuntut untuk mengetahui penyebab utama dari peristiwa tragis ini. (Affifa Zahra)

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya