Menag Lukman Beberkan Langkah Konkret Pemerintah Bela Palestina

Di hadapan negara-negara OKI menyebut pengakuan sepihak Yerusalem sebagai ibu kota Israel oleh Amerika Serikat tidak ada sama sekali.

oleh Anendya Niervana diperbarui 17 Des 2017, 08:48 WIB
Menag Lukman Hakim Saifuddin (kiri) didampingi Ketua Ombudsman Amzulian Rifal (tengah) memberi keterangan di Kantor Ombudsman Jakarta, Rabu (4/10). Dalam hal ini Ombudsman RI membahas kasus First Travel dan tata kelola umrah. (Liputan6.com/JohanTallo)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin membeberkan sejumlah langkah Indonesia dalam memperjuangkan kemerdekaan Palestina, usai tensi politik internasional meninggi setelah Presiden AS Donald Trump mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

Di hadapan massa Aksi Bela Palestina, Menag Lukman mengatakan bahwa berbagai cara dilakukan Indonesia guna menyerukan kemerdekaan Palestina. Menurut Lukman, Presiden Joko Widodo atau Jokowi menelepon negara-negara yang tergabung dalam OKI (Organisasi Kerja Sama Islam) untuk mengambil sikap atas langkah kontroversial Trump tersebut.

"Bukan sombong bukan riya, Bapak Presiden sendiri berbeda dengan negara Timur Tengah, bahkan hadir langsung di KTT Luar Biasa (OKI)," kata Lukman di Silang Monas, Jakarta Pusat, Minggu (17/12/2017).

Presiden, kata Lukman, di hadapan negara-negara peserta OKI menyebut pengakuan sepihak Yerusalem sebagai ibu kota Israel oleh Amerika Serikat tidak ada sama sekali.

"Itu pengakuan sepihak, negara OKI diminta tidak mengakui pengakuan sepihak itu dan kembali ke resolusi 1969," kata Lukman.

Pemerintah Indonesia, kata Lukman, tetap pada pendiriannya dalam membela kemerdekaan Palestina.

"Setiap tarikan napas diplomasi Indonesia adalah untuk kemerdekaan Palestina," kata Lukman.

Lukman pun berdoa agar penjajahan yang menimpa rakyat Palestina saat ini segera berakhir.

"Agar apa yang selama ini menjadi derita, nestapa, Saudara-Saudara kita bangsa Palestina segera dihilangkan, segera diangkat oleh Allah SWT," ujar Lukman.

 

2 dari 2 halaman

MUI Serukan Petisi Tolak Yerusalem Ibu Kota Israel

Ketua MUI KH Ma'ruf Amin menyampaikan sambutan pada acara Milad MUI ke-42 dan Anugerah Syiar Ramadan 2017 di Jakarta, Kamis malam (26/7). Milad MUI juga diisi dengan peluncuran buku Penggerak Ulama Pelindung Umat. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Sebelumnya, Ketua MUI Ma'ruf Amin juga memberikan orasinya. Ra'is 'Aam PBNU ini dengan suara lantang menyuarakan penolakan Amerika Serikat yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

Ma'ruf pun menyerukan petisi penolakan tersebut untuk diberikan ke pemerintah Amerika Serikat melalui Kedutaan Besar Amerika Serikat.

"Hari ini kita akan buat petisi kepada Pemerintah Amerika Serikat melalui Kedubes Amerika Serikat di Indonesia," kata Ma'ruf dalam orasinya di Monas, Jakarta Pusat, Minggu (17/12/2017).

Ma'ruf mempertanyakan sikap Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang bergeming untuk mencabut keputusannya itu, meski berbagai negara mengecam keras keputusannya tersebut.

"Lalu kenapa Donald Trump itu, budek? Tuli?" kata Maruf.

Sikap Indonesia sudah jelas dalam membela Palestina. Bahkan, sikap memerdekakan bangsa-bangsa yang terjajah itu sudah muncul sejak dulu kala dan diserukan melalui Konferensi Asia Afrika, khususnya memerdekakan Palestina.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya