Panglima TNI Berencana Tambah Insentif Prajurit di Perbatasan

Hadi menjelaskan, tunjangan prajurit TNI yaitu Uang Lauk Pauk (ULP) dapat diberikan kepada istri dan anak di rumah.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 14 Des 2017, 19:54 WIB
Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto memberi sambutan saat menerima Kapolri, Jenderal Pol Tito Karnavian di Mabes TNI, Jakarta, Senin (11/12). Pertemuan bertujuan meningkatkan soliditas TNI-Polri dalam menjaga keamanan. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto berencana memberikan tambahan insentif untuk para prajurit TNI yang melaksanakan tugas jauh dari satuan induk. Hal ini untuk meningkatkan kesejahteraan prajurit TNI, terutama yang bertugas di daerah perbatasan dan wilayah timur Indonesia.

"Diperlukan tunjangan khusus yang sesuai dengan (prajurit TNI) di daerah, sehingga cukup untuk kegiatan di sana," kata Marsekal Hadi bertemu Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Bogor, Jawa Barat, Kamis (14/12/2017).

Hadi menjelaskan, tunjangan prajurit TNI, yaitu Uang Lauk Pauk (ULP) dapat diberikan kepada istri dan anak di rumah.

"Sehingga dia (prajurit TNI) juga senang meninggalkan semua ULP-nya itu di rumah. Karena dia bertugas lebih dari enam bulan, hampir satu tahun, sehingga itu yang harus diperhatikan lebih," terang Panglima TNI.

Kendati begitu, Hadi yang masih menjabat sebagai KSAU itu belum dapat mengungkap soal besaran penambahan insentif. Dia juga belum dapat memastikan kapan insentif tersebut mulai diberlakukan. Saat ini pihaknya masih melakukan evaluasi terkait besaran insentif.

Selain itu, dia juga berencana akan memberikan rumah untuk para prajurit. Hal ini untuk memberikan rasa nyaman dan aman untuk keluarga prajurit. Hal yang sama ini pun disampaikan oleh KSAD dan KSAL.

"Apabila para prajurit ini sudah memiliki rumah pribadi maka merasa akan merasa aman dan nyaman karena kebutuhan pokok akan perumahan prajurit sudah bisa dipenuhi," jelasnya.

Dia berharap dengan diberikannya insentif tersebut, keluarga yang tengah ditinggalkan oleh prajurit tetap dapat merasa nyaman dan aman. Dengan begitu, prajurit yang bertugas pun dapat tenang dalam menjalankan tugasnya.

"Karena Angkatan Darat pun setiap tahun membangun rumah untuk prajurit juga lebih dari 1.000, termasuk Angkatan Laut dan proses ini terus berjalan. Bahkan saya diminta untuk melaporkan apa-apa yang diperlukan untuk prajurit," imbuh Panglima TNI.

2 dari 3 halaman

Laporkan Sertijab

Jenderal TNI Gatot Nurmantyo dan Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dalam upacara serah terima jabatan Panglima TNI di Mabes TNI Cilangkap, Sabtu (9/12). . (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Tak hanya itu, dalam pertemuan dengan Presiden, Marsekal Hadi juga melaporkan bahwa dirinya telah melakukan serah terima jabatan (sertijab) Panglima TNI dengan Jenderal Gatot Nurmantyo.

"Saya melaporkan kepada Bapak Presiden bahwa proses serah terima jabatan yang diawali dengan pelaksanaan fit and proper test, kemudian pengambilan sumpah dan serah terima jabatan Panglima TNI," kata Hadi.

Kepada Jokowi, Hadi juga menyampaikan bahwa peralihan masa kepemimpinan dari Jenderal Gatot kepada dirinya berjalan dengan lancar. Dia mengatakan solidaritas di tubuh TNI sangat kuat.

"Kami berbicara dengan Bapak Presiden bahwa masa transisi peralihan kepemimpinan di tubuh TNI semuanya terlaksana sesuai dengan rencana, berkat dukungan dari KSAD, KSAL," jelas Hadi yang masih menjabat sebagai KSAU itu.

3 dari 3 halaman

Industri Strategis

Jenderal TNI Gatot Nurmantyo dan Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dalam upacara serah terima jabatan Panglima TNI di Mabes TNI Cilangkap, Sabtu (9/12). Marsekal Hadi Tjahjanto merupakan Panglima TNI kedua yang berasal dari TNI AU. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Hadi juga menyampaikan masalah industri strategis kepada Jokowi. Dia menyebut bahwa Jokowi menginginkan agar industri strategis terus ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan dari Angkatan Darat (AD), Angkatan Laut (AL), dan Angkatan Udara (AU).

Hasil dari industri strategis tersebut, kata Hadi, sangat diperlukan untuk memberikan dukungan yang sangat penting untuk kegiatan TNI.

"Industri strategis ini tentunya diperlukan untuk mendukung kegiatan-kegiatan yang diperlukan oleh TNI," ucap Hadi.

 

Saksikan video pilihan berikut:

 

 

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya