Liputan6.com, Merak: Hingga saat ini setidaknya tujuh penumpang KMP Laut Teduh meninggal dunia saat kapal tersebut terbakar, Jumat (28/1). Diperkirakan jumlah korban akan bertambah, mengingat proses evakuasi masih dilakukan.
KMP Teduh berangkat dari Dermaga I Pelabuhan Merak, Banten, menuju Pelabuhan Bakauheni. Ada ratusan penumpang di kapal tersebut.
Data sementara petugas di pelabuhan menyebutkan, kapal terbakar tiga mil setelah meninggalkan Merak, atau sekitar Pulau Tempurung dan Sangiang. Namun, akibat kuatnya arus dan gelombang, kapal terdampar hingga ke Pulau Ular, Cilegon.
Sebagian penumpang kapal sudah dievakuasi ke Merak dengan mengunakan tujuh kapal roro dan dua kapal tugboat. Korban meninggal dibawa ke Rumah Sakit Krakatau Medika, Cilegon.
Sebelum dievakuasi, para penumpang kapal sempat terkatung-katung di laut lebih dari satu jam dengan hanya menggunakan pelampung. Dugaan sementara, sumber api berasal dari bus PO Handoyo jurusan Yogyakarta-Palembang yang terbakar di dek kapal.(ULF)
KMP Teduh berangkat dari Dermaga I Pelabuhan Merak, Banten, menuju Pelabuhan Bakauheni. Ada ratusan penumpang di kapal tersebut.
Data sementara petugas di pelabuhan menyebutkan, kapal terbakar tiga mil setelah meninggalkan Merak, atau sekitar Pulau Tempurung dan Sangiang. Namun, akibat kuatnya arus dan gelombang, kapal terdampar hingga ke Pulau Ular, Cilegon.
Sebagian penumpang kapal sudah dievakuasi ke Merak dengan mengunakan tujuh kapal roro dan dua kapal tugboat. Korban meninggal dibawa ke Rumah Sakit Krakatau Medika, Cilegon.
Sebelum dievakuasi, para penumpang kapal sempat terkatung-katung di laut lebih dari satu jam dengan hanya menggunakan pelampung. Dugaan sementara, sumber api berasal dari bus PO Handoyo jurusan Yogyakarta-Palembang yang terbakar di dek kapal.(ULF)
