Survei: Presentase Suap Tertinggi di Bandung

Dalam survei disebutkan sebanyak 17 persen pelaku usaha sebagai responden mengaku pernah gagal dalam mendapatkan keuntungan

oleh Ika Defianti diperbarui 22 Nov 2017, 19:38 WIB
Ilustrasi Korupsi. (Liputan6.com/Rita Ayuningtyas)

Liputan6.com, Jakarta - Transparency International (TI) mengungkapkan Kota Bandung sebagai kota dengan hasil presentase suap tertinggi dalam sektor pelayanan publik. Hal itu diungkapkan Manager Riset Transparency International, Wawan Sujatmiko, saat melaporkan indeks persepsi korupsi 2017 di 12 kota di Indonesia.

"Presentase suap tertinggi adalah Bandung sebesar 10,8 persen dari total biaya produksi. Sedang kota dengan presentase terendah adalah Makassar sebesar 1,8 persen," kata Wawan di Hotel Le Meredien, Jakarta Pusat, Rabu (22/11/2017).

Kata dia, sebanyak 17 persen pelaku usaha sebagai responden mengaku pernah gagal dalam mendapatkan keuntungan karena pesaing memberikan suap. Lanjut dia, instansi paling terdampak korupsi itu yakni legislatif, peradilan, kepolisian.

"Kalau legislatif itu DPRD. Kalau sektor paling terdampak korupsi itu meliputi perizinan, pengadaan, dan penertiban kuota perdagangan," ujar dia.

Sedangkan dari sektor lapangan usaha, yang dinilai paling tinggi berpotensi melakukan suap itu seperti perusahaan air minum, perbankan, serta kelistrikan.

Tak hanya itu, Wawan menambahkan lembaga antikorupsi dipercaya memiliki peran sangat signifikan dalam mencegah dan memberantas korupsi.

"Kalau partai politik, dianggap mempunyai kemampuan peran dan tata kelola pencegahan dan pemberantasan korupsi yang rendah," jelas Wawan.

Saksikan video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya