Dirut Angkasa Pura I Danang Baskoro Meninggal Dunia

Menteri BUMN Rini Soemarno mengangkat Danang S Baskoro sebagai Direktur Utama PT Angkasa Pura I sejak 2016.

oleh Nurmayanti diperbarui 18 Nov 2017, 13:33 WIB
Danang S Baskoro, Direktur Utama PT Angkasa Pura I. (Foto: BUMN.go.id)

Liputan6.com, Jakarta Kabar duka datang dari direksi salah satu BUMN di Tanah Air. Direktur Utama PT Angkasa Pura I (persero), Danang Baskoro, meninggal dunia pada Sabtu (18/11/2017). Danang meninggal dunia di Rumah Sakit Haji Pondok Gede, Jakarta, pukul 12.30 WIB.

"Iya saya mendapat kabar beliau meninggal. Ini sedang menuju ke rumah sakit," ujar Sekretaris Perusahaan PT Angkasa Pura (AP) I Israwadi saat dikonfirmasi Liputan6.com di Jakarta, Sabtu (18/11/2017).

Namun, Israwadi tak menyebut penyebab meninggalnya orang nomor satu di AP I tersebut. 

Seperti diketahui, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengangkat Danang S Baskoro sebagai Direktur Utama PT Angkasa Pura I menggantikan Direktur Utama sebelumnya, Sulistyo Wimbo Hardjito.

Pengangkatan Danang tersebut tertuang dalam Surat Keputusan Menteri BUMN Selaku Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Angkasa Pura I Nomor SK-240/MBU/10/2016 tanggal 17 Oktober 2016.

Sebelum diangkat menjadi Direktur Utama Angkasa Pura I, Danang adalah Direktur Utama PT ASDP Ferry Indonesia (Persero).

Danang menduduki posisi Direktur Utama ASDP Indonesia Ferry pada 2011. Saat itu, pengangkatan pria kelahiran 1961 tersebut dilakukan oleh Menteri BUMN Mustafa Abubakar.

Sebelum berlabuh di ASDP Indonesia Ferry, Danang pernah menjabat di beberapa perusahaan BUMN lainnya, seperti PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk. Di luar itu, Danang juga pernah menjabat sebagai Deputi Bidang Usaha Logistik dan Pariwisata Kementerian BUMN.

Di bawah Danang, kinerja ASDP Indonesia Ferry cukup positif. Pada 2015, realisasi laba (audited) mencapai 224 miliar atau naik signifikan dibandingkan realisasi tahun 2014 sebesar Rp 174,22 miliar.

Perseroan berhasil mencatat total pendapatan Rp 2,33 triliun, yang dikontribusikan dari penyeberangan sebesar Rp 1,36 triliun, pelabuhan sebesar Rp 510,6 miliar, dan aneka usaha jasa Rp 458 miliar.

Pencapaian pendapatan ini tumbuh 21 persen dibandingkan pencapaian tahun 2014 sebesar Rp 1,92 triliun. Bila dibandingkan dengan RKAP tahun 2015 sebesar Rp 2,38 triliun, maka tercapai sekitar 98 persen.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya