Film Wage, Ketika Lagu dan Tulisan Jadi Alat Perjuangan

Kisah komposer Wage Rudolf Supratman diangkat menjadi sebuah karya film besutan sutradara John De Rantau.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 16 Nov 2017, 09:56 WIB
Sejumlah anak memerhatikan diorama di Museum Sumpah Pemuda di Jakarta, Jumat (28/10). Hari Sumpah Pemuda yang diperingati tanggal 28 Oktober membuat museum tersebut ramai pengunjung melihat sejarah bangsa Indonesia. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Surabaya Film Wage besutan sutradara John De Rantau yang mengulas seluk-beluk kehidupan komposer Wage Rudolf (WR) Supratman bisa jadi cermin, bahwa lagu dan tulisan mampu membawa kekuatan yang bisa membakar semangat juang rakyat Indonesia.

Melalui sebuah mahakarya lagu berjudul Indonesia Raya yang hingga kini menjadi lagu kebangsaan, WR Supratman dinobatkan sebagai pahlawan nasional. Tidak hanya lagu, tulisan WR Supratman yang dibukukan dalam sebuah buku berjudul Perawan Desa mampu menginspirasi terbentuknya kongres perempuan.

Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf atau Gus Ipul yang nonton bareng (nobar) film tersebut dengan perwakilan wartawan di Surabaya, menuturkan bahwa film sejarah tokoh pejuang dan pencipta lagu Indonesia Raya ini diharapkan menjadi inspirasi.

"Melalui film ini, kita tahu proses penciptaannya seperti apa. Sebagai seorang musisi, dan tidak hanya seorang musisi, tapi juga pejuang," tutur Gus Ipul kepada wartawan usai nonton bareng film Wage di Royal 21 Surabaya, Rabu (15/11/2017).

Gus Ipul mengatakan, WR Supratman sebagai musisi dan pejuang, banyak mengalami tekanan-tekanan bahkan penyiksaan. "Tapi dari situ muncullah lagu resmi bangsa Indonesia Indonesia Raya," katanya.

Gus Ipul berharap, masyarakat luas berkenan menonton film Wage. "Menonton film ini bisa menjadi inspirasi bagi siapapun bahwa, betapa sulitnya membuat sebuah karya yang bisa membuat hati bergetar," ujarnya.

Opshid Media yang diprakarsai M Subchi Azal Tsani selaku Eksekutif Produser dan dibawah Kyai Mochammad Muchtar Mu’thi selaku supervisi mempersembahkan film Wage.

 

2 dari 2 halaman

Perjuangan Tak Melulu Soal Perang

Diciptakannya film Wage sendiri diharapkan bisa menjadi media mengingat jasa para pahlawan, sehingga generasi milenial mampu meneladani nilai-nilai luhur kepahlawanan.

Film tersebut dibuat sebagai sepantas-pantasnya penghargaan untuk WR Supratman. ada banyak nilai-nilai luhur jati diri bangsa yang terkandung di dalam lagu Indonesia Raya serta proses sang komponis Wage Supratman dalam mewujudkannya.

Dengan mengemas nilai-nilai luhur tersebut dalam Film Wage, diharapkan dapat menjadi pemicu untuk membangkitkan rasa cinta tanah air serta moral luhur bangsa Indonesia.

Wujud perjuangan Wage juga merupakan satu hal yang perlu digarisbawahi bahwa tak semua perjuangan harus melalui pertumpahan darah.

Disisi lain, adalah proses terciptanya mahakarya Indonesia Raya yang dikukuhkan oleh ketekunan, pantang menyerah, serta rendah hati Wage itu sendiri.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya