Teater Hari Santri, Muncul Sosok KH Hasyim Asy’ari kala Berperang

Upacara Hari Santri tingkat Kabupaten Brebes diikuti sebanyak 5.000 santri dari berbagai pondok pesantren di Brebes

oleh Fajar Eko Nugroho diperbarui 23 Okt 2017, 06:31 WIB
Sosok KH Hasyim Asya'ri dimunculkan dalam teater Hari Santri Nasional di Brebes. Foto: (Fajar Eko/Liputan6.com)

Liputan6.com, Brebes - Sosok Pahlawan Revolusi Jihad KH Hasyim Asy’ari tiba-tiba muncul di alun-alun Brebes dengan jubah dan tutup kepala hijau serta jenggot putih. Kiai Hasyim bersama para santri menyerang pasukan sekutu Belanda yang ingin menguasai kembali Indonesia di Surabaya.

Sosok Kiai Hasyim tersebut dimuculkan dalam sosio drama kolosal yang diperankan oleh Lembaga Seni dan Budaya Indonesia (Lesbumi) dan Koalisi Teater Brebes pada peringatan Hari Santri Nasional ke-2 di alun-alun Brebes, Minggu, 22 Oktober 2017.

Upacara Hari Santri tingkat Kabupaten Brebes diikuti sebanyak 5.000 santri dari berbagai pondok pesantren di Brebes. Di antaranya, ibu-ibu Muslimat NU, Fatayat NU, Ansor, IPNU-IPPNU, dengan mengenakan busana sarung bagi lelaki dan busana muslimah bagi perempuan.

Termasuk Undangan Forkopimda juga mengenakan sarung ala santri. Sebagai Inspektur upacara Bupati Brebes Idza Priyanti yang membacarakan sambutan Ketua PBNU KH Said Aqil Siradj

"Di hadapan konsul-konsul Nahdlatul Ulama seluruh Jawa dan Madura bertempat di kantor Hoofdbestuur Nahdlatul Oelama di Jl Bubutan VI/2 Surabaya, digaungkan dengan pidato Hadlaratu Syeikh yang menggetarkan," ujar Idza.

"Yakni berperang menolak dan melawan penjajah itu fardhu 'ain bagi yang berada dalam jarak lingkaran 94 kilometer dari tempat-tempat dan kedudukan musuh," kata Idza mengutip pidato KH Hasyim Asy’ari dalam amanat Ketua Umum PBNU.

Kaum santri mempelopori penerimaan Pancasila sebagai satu-satunya azas dalam kehidupan berbangsa dan bernegara serta menyatakan bahwa NKRI sudah final sebagai konsensus nasional (ma’adhadah wathoniyah).

Pantauan Liputan6.com, upacara Hari Santri Nasional kali ini cukup berbeda. Upacara bendera didahului dengan dengan pembacaan Al Quran dan Sholawat Nabi serta menyanyikan Mars Subhulul Wathon.

Selain pementasan drama kolosal, ada juga ikrar santri dan kesetiaan santri terhadap Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI. Upacara ditutup dengan pembagian hadiah dari lomba-lomba yang digelar untuk memeriahkan Hari Santri Nasional

Lomba-lomba itu meliputi, lomba bola api, pawa taaruf, qasidah, srakalan, hafalan juz 30, pildacil, baca puisi islami, hadroh, hafalan Nadhom Imriti, Nadhom Alfiyah, dan Qiroatul Kutub.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya