Harga Emas Jatuh dari Level Tertinggi

Harga emas berjangka untuk pengiriman Desember turun 0,1 persen menjadi US$ 1.303 per ounce.

oleh Arthur Gideon diperbarui 17 Okt 2017, 06:45 WIB
Pekerja menggunakan mesin untuk memberikan nomor seri pada emas batangan di pabrik logam mulia Krastsvetmet, Rusia, 24 Oktober 2016. Krastsvetmet merupakan salah satu produsen terbesar di dunia dalam industri logam mulia (Reuters/Ilya Naymushin)

Liputan6.com, Jakarta - Harga emas melemah pada perdagangan Senin karena aksi ambil untung setelah harga logam mulia tersebut mencetak kenaikan yang cukup besar pada perdagangan sebelumnya.

Harga emas memang melambung ke atas US$ 1.300 per ounce karena dorongan ketegangan geopolitik di Irak, Korea Utara dan data-data ekonomi AS yang melemah.

Mengutip Reuters, Selasa (17/10/2017), harga emas di pasar spot turun 0,6 persen ke level US$ 1.296,51 per ounce pada pukul 2 siang waktu London. Sedangkan harga emas berjangka untuk pengiriman Desember turun 0,1 persen menjadi US$ 1.303 per ounce.

"Anda melihat sedikit aksi profit taking di sini," jelas analis senior RJO Futures di Chicago, Bob Haberkorn.

"Ada keenggan dari para pelaku pasar untuk mencari untung lebih besar meskipun ada beberapa risiko geopolitik di luar sana," tambah dia.

Risiko geopolitik tersebut antara lain ketegangan Irak dengan pejuang Kurdi usai pasokan Irak masuk ke wilayah Kirkuk. Sedangkan di kawasan Asia, konflik Korea Utara dengan AS terus berlanjut.

Di luar itu, membaiknya pasar saham juga memberikan tekanan terhadap harga emas. Di AS, Dow Jones Industrial Average naik 85,24 poin atau 0,37 persen ditutup pada 22.956,96. S&P 500 naik 4,47 poin atau 0,18 persen menjadi 2.557,64.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya