Karangasem Travel Mart Tembus Transaksi Rp 2,5 Miliar

Debut Sukses, Karangasem Travel Mart Tembus Transaksi Rp 2,5 Miliar

oleh Cahyu diperbarui 20 Sep 2017, 11:24 WIB
Debut Sukses, Karangasem Travel Mart Tembus Transaksi Rp 2,5 Miliar (nature_3d/Instagram)

Liputan6.com, Bali Debut manis diraih perhelatan Karangasem Travel Mart 2017. Acara yang juga didukung Kementerian Pariwisata (Kemenpar) itu sukses melakukan transaksi Rp 2,5 Miliar dan mengangkat citra destinasi di Bali bagian timur.

Travel Mart dilaksanakan dari 14 hingga 17 September 2017, di Karangasem, Bali.

Sellers sangat antusias, dan ini acara pertama kali, namun kami sudah berhasil bersama industri atau buyers mendapatkan transaski Rp 2,5 miliar. Gol yang paling penting lagi adalah mereka mengenal Bali Timur, terutama Karangasem yang juga punya ciri khas tersendiri bagi wisatawan mancanegara. Keindahan Bali itu menyuluruh, wisatawan bisa menikmati seluruh Bali,” ujar Ketua Panitia Karangasem Travel Mart 2017, Thomas Raja.

Dalam acara tersebut, hadir beberapa sellers, di antaranya 12 orang dari Bangladesh, lima orang dari Jepang, lima orang dari Malaysia, 29 orang dari India, 12 orang dari Singapura, dan sisanya dari Tanah Air, yaitu Kota Padang, Bandung, Surabaya, Yogyakarta, Jakarta, Batam, Denpasar, Pontianak, dan Banjarmasin.

”Grafik kunjungan wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara selama 4 tahun terakhir ke Karangasem menunjukkan grafik signifikan. Tercatat, lebih dari 5 ribu wisatawan mengunjungi Karangasem sebagai destinasi wisata selama rentang 2012 sampai 2016. Kami targetkan di 2017 ini bisa tembus 10 ribu wisman. Karena kami punya potensi dan sumber daya manusia yang siap untuk menyambut mereka,” ucap Thomas.

Kemenpar juga hadir dengan cara cermat. Melalui Bidang Promosi Perjalanan Insentif Asisten Deputi Pengembangan Bisnis dan Pemerintah Kemenpar, negara ikut hadir dalam acara tersebut. Kemenpar mempersiapkan agenda tur bagi seluruh peserta buyers maupun sellers.

Selain mendukung welcome dinner dan makan siang, para peserta juga diajak tur ke Tirta Gangga, rafting di Telaga Waja, Besakih Temple, Agrowisata Salak, dan Bukit Asah. Untuk hari terakhir, peserta diajak Yoga dan Zumba Time dengan bentangan alam Karangasem yang indah dan alami.

”Mereka semua sangat antusias dan terhibur. Semua berkata Wonderful Bali, Wonderful Indonesia. Selain wisman, Karangasem di Bali Timur ini juga sangat berpotensi mengundang wisatawan nusantara yang tidak suka keramaian. Bali Timur memiliki potensi alam yang tenang, dengan keindahan Gunung Agung yang menawan dan suasana yang hening dan sejuk. Kondisi ini sangat banyak disukai wisatawan mancanegara, terutama dari Eropa,” kata Thomas.

Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara, Esthy Reko Astuti, yang didampingi Kepala Bidang Promosi Perjalanan Insentif, Hendri Karnoza, mengatakan bahwa dukungannya ini merupakan usaha Kemenpar untuk meningkatkan jumlah wisatawan mancanegara ke Bali, tetapi bergeser ke Bali bagian Timur.

Sebab, imbuh Esthy, dengan pergeseran destinasi, wisatawan yang umumnya mengunjungi Bali Selatan bisa merata ke Bali Timur dan wisatawan bisa lebih banyak lagi masuk ke Bali di berbagai destinasi.

”Kita lihat sendiri, saat kami melakukan perjalanan tour, sangat banyak sekali wisatawan Eropa. Di rumah makan saat makan siang, hampir 90 persen wisatawan asing yang hadir, Karangasem harus terus bergerak, Karangasem harus terus sukses menjaring wisatawan mancanegara,” ujar Hendri Karnoza.

Menteri Pariwisata Arief Yahya selalu menekankan pemerataan wisatawan di Pulau Dewata. Kata dia, atraksi, amenitas, dan akses di seluruh Bali harus terus ditingkatkan agar wisatawan nyaman dan terus kembali lagi ke Bali, bahkan bertambah dengan pasar wisatawan yang baru.

”Saya pun tenang punya Menteri seperti pak Arief Yahya. Karena Kemenpar yang sekarang sangat peduli, mereka hadir bersama kami, dan sangat agresif mendukung daerah dalam mengembangkan destinasinya. Kami ucapkan terima kasih kepada Kemenpar,” ujar Thomas.


(*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya