Gempa Bumi Pangalengan Sempat Bikin Bingung Ibu-Ibu Hamil

Gempa bumi dangkal terjadi di Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Pangalengan salah satu daerah yang paling merasakan dampaknya.

oleh Arie Nugraha diperbarui 25 Agu 2017, 17:50 WIB
Ilustrasi Gempa Bumi (Liputan6.com/Sangaji)

Liputan6.com, Bandung - Gempa bumi tektonik berkekuatan 3,5 Skala Richter mengguncang wilayah Kabupaten Bandung, Jawa Barat, pada pukul 13.02 WIB. Berdasarkan hasil analisis pada peta tingkat guncangan BMKG dan laporan dari masyarakat, gempa bumi dirasakan di daerah Pangalengan I SIG-BMKG (II MMI).

Selain daerah Pangalengan, tiga daerah lainnya terdampak guncangan gempa bumi yang terjadi di koordinat episenter 7,28 LS dan 107,58 BT. Tepatnya berlokasi di darat pada jarak 16 kilometer barat daya Kabupaten Bandung pada kedalaman 10 kilometer.

Menurut Kepala Unit Bimbingan Masyarakat Polsek Ibun, Nunuh Sutisna, goyangan lima detik dirasakannya saat berkunjung ke rumah Ketua RW 10 Desa Ibun, Kecamatan Ibun.

"Usai salat Jumat terasa bangunan bergetar dan lampu gantung bergoyang,  termasuk air dalam gelas terlihat bergerak," kata Nunuh kepada Liputan6.com, Bandung, Jumat (25/8/2017).

Nunuh mengatakan meski terasa goyangan gempa bumi, belum terlihat adanya kerusakan yang terdampak. Ia menjelaskan pula dirinya sampai kini belum menerima laporan kerusakan akibat gempa tersebut.

Sedangkan, Yadi, warga Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, mendapatkan laporan dari kerabatnya yang ada di daerah Majalaya, merasakan gempa dangkal tersebut.

"Sepuluh menit yang lalu kerabat saya memberitahu bahwa ada gempa di daerahnya," kata Yadi.

Saat mencari pusat gempa yang sebenarnya tidak terlalu besar itu, Yadi baru mengetahui terjadi di daerah Pangalengan. Sekarang ini dirinya tengah mencari tahu kondisi terakhir di Pangalengan.

Hal senada disampaikan warga Pangalengan, Iqbal. Ia menegaskan memang terjadi gempa yang terasa sekira 10-20 detik di lokasi Posyandu setempat.

"Lagi duduk waktu itu karena ada penilaian Posyandu. Pas terjadi gempa semua orang yang ada di sini terdiam dan bingung, lari keluar ruangan atau diam di ruangan," kata Iqbal.

Usai guncangan gempa berlalu, Iqbal menjelaskan ibu-ibu kader Posyandu dengan sigap memberikan minum kepada beberapa ibu hamil yang ada di sana. Ia  menyebutkan dalam kejadian alam yang singkat itu belum ada laporan kerusakan, seperti bangunan retak ataupun kaca pecah.

Penjelasan guncangan gempa bumi itu dibenarkan oleh Kepala BMKG Bandung, Tony Agus Wijaya. Dengan kekuatan 3,5 Scala Richter, kata Tony, hanya dirasakan oleh sebagian orang.

"Seolah ada truk berat yang lewat yang dirasakan oleh masyarakat di sekitar PLN Cikalong Pangalengan," kata Tony.

Saksikan video menarik di bawah ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya