Cerita Cinta Anak Bupati Maros Berujung Lamaran dalam 3 Bahasa

Anak Bupati Maros Nur Indah Lestari menggelar acara lamaran dalam tiga bahasa saat dilamar kekasihnya yang berkewarganegaraan Mesir.

oleh Eka Hakim diperbarui 21 Agu 2017, 13:01 WIB
Anak Bupati Maros Nur Indah Lestari menggelar acara lamaran dalam tiga bahasa saat dilamar kekasihnya yang berkewarganegaraan Mesir. (dok. istimewa)

Liputan6.com, Makassar - Acara lamaran puteri pertama Bupati Maros, Hatta Rahman, oleh warga Mesir berlangsung meriah. Para tamu undangan yang hadir tak hanya dari kerabat Bupati sendiri. Beberapa pejabat teras Pemda Maros turut datang di acara yang digelar di kediaman Bupati.

Kepala Bagian Humas Pemda Maros, Darma, mengatakan perkenalan putri Bupati bernama Nur Indah Lestari dengan calon suaminya, Mahmoud Gamal Ahmed Bekhit, terjadi saat keduanya menempuh pendidikan di Australia.

Indah, kata Darma, saat itu mengambil kuliah S2, sementara calon pasangan hidupnya yang merupakan warga asli Mesir itu sedang mengejar gelar S3.

"Kabarnya demikian. Mereka ketemu di sana dan saling cocok, akhirnya mereka berikrar untuk menjalin hubungan rumah tangga," kata Darma kepada Liputan6.com via telepon, Senin (21/8/2017).

Di mata keluarganya, Indah, sapaan akrab putri pertama Bupati Maros itu, diakui Darma sebagai anak yang sederhana dan hidup dalam lingkup religius serta aktif dalam setiap aksi sosial.

"Itulah anak Bapak Bupati punya karakter yang menyenangkan dan gaya hidup yang cukup sederhana, serta gemar dengan kegiatan sosial," kata Darma.

Senada dengannya, Ketua DPRD Kabupaten Maros yang terhitung masih keluarga dengan Bupati Maros, Chaidir Syam, juga mengakui hal yang sama tentang putri Bupati Maros yang baru saja dilamar oleh seorang pemuda Mesir itu.

"Calon pasangannya itu pilihan langsung Indah sendiri. Bupati sebagai seorang bapak hanya merestui pilihan hidup anaknya itu, " kata Chaidir.

Selama ini, ujar Chaidir, Indah banyak menghabiskan waktu di luar negeri. Hal itu tak lain karena ia sangat gesit dalam mengejar masa depan serta pendidikan.

"Akhirnya tak selang beberapa lama, mereka berdua yakin untuk melangkah menjalani hidup bersama dalam sebuah mahligai rumah tangga," kata Chaidir.

Usai melangsungkan prosesi lamaran kemarin, tepatnya 13 Agustus 2017, pasangan berbeda kewarganegaraan itu berencana menggelar prosesi ijab kabul di kediaman pribadi Bupati Maros.

"Ijab kabulnya itu rencananya 25 November 2017. Keluarga calon mempelai pria diagendakan akan datang semua dan tentunya akan ramai dan meriah karena lanjut resepsi pernikahan nanti di sebuah hotel di Makassar," ujar Chaidir.

Salah seorang tamu yang hadir dalam acara lamaran putri Bupati Maros mengatakan, mahar yang diberikan pemuda asal Mesir itu kepada putri Bupati nilainya disesuaikan dengan tanggal kelahiran sang putri Bupati. Meski demikian, ia tak tahu jelas nilai mahar yang dimaksud.

"Ada di berita saya lihat mahar dalam bentuk uang dolar Australia sebesar $ 2.505. Saya kurang tahu itu," kata salah seorang pejabat yang namanya enggan  disebutkan tersebut.

Saksikan video menarik di bawah ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya