Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota e-Commerce di Indonesia

Ternyata saat ini Jakarta bukan lagi menjadi kota E-commerce terbesar di Indonesia. Kota ini yang sekarang menempatinya.

oleh Liputan6.com diperbarui 19 Agu 2017, 15:00 WIB
Henky Prihatna (Foto: Fransiska Wahyuning)

Liputan6.com, Jakarta - Situs pencari Google bekerja sama dengan lembaga riset Gesellschaft für Konsumforschung (GfK) melakukan riset bertajuk “Perilaku Belanja di Indonesia“. Hasil dari riset tersebut ternyata Surabaya menduduki peringkat pertama sebagai kota e-commerce

Country Industry Head Google Indonesia Henky Prihatna menjelaskan, hasil dari riset dari Googel dan Gfk menunjukkan bahwa kegiatan berbelanja secara online sudah menjadi kegiatan yang umum di Indonesia.

Namun ternyata, Jakarta sebagai pusat perekonomian Indonesia tidak menduduki peringkat pertama sebagai kota e-commerce. Kota e- commerce ditempati oleh Surabaya. Kota Pahlawan tersebut menduduki peringkat pertama dengan 71 persen. Disusul kemudian dengan Medan dengan prosentasei 68 persen.

Sedangkan, Jakarta saat ini hanya menjadi kota e-commerce ketiga dengan presentase 66 persen. Berturut-turut kemudian Bandung dengan prosentase 63 persen, Semarang dengan prosentase 59 persen, dan Makassar dengan prosentase 52 persen.

"Dari sisi waktu menggunakan platform, Surabaya juga mengungguli Jakarta. Waktu yang dihabiskan dalam sehari mencapai 5,8 jam, sedangkan Jakarta hanya 4,7 jam," jelas dia seperti ditulis Sabtu (19/8/2017).

Riset tersebut juga membelikan solusi bagi para penjual atau pelaku usaha di e-commerce. Berikut ini tips tersebut:

1. Pastikan merek produk relevan dan menargetkan konsumen online seluruh Indonesia.

2. Jalin hubungan erat dengan konsumen agar dapat mengubah konsumen setia menjadi duta produk melalui program loyalitas dan promosi pelanggan.

3. Optimalkan aplikasi atau situs selular. Hal ini dikarenakan saat ini banyak pencarian melalui perangkat selular.

4. Pahami apa yang diinginkan konsumen Anda dan tampilkan manfaat belanja online secara jelas di situs dan aplikasi. Karena, tidak semua orang mengetahui manfaat belanja online. (Fransiska Wahyuning)

Tonton Video Menarik Berikut Ini:


Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya