Meski Ngetren, Dokter Boyke Tak Anjurkan Proses Melahirkan Ini

Dokter Boyke: "Saya sebagai seorang dokter kandungan, menganjurkan persalinan yang biasa-biasa saja, nggak usah di air, Anda kan bukan ikan"

oleh Bella Jufita Putri diperbarui 15 Agu 2017, 13:30 WIB
Ilustrasi waterbirth. Foto: Americanpregnancy

Liputan6.com, Jakarta Belakangan, persalinan di dalam air dan lotus disebut-sebut menjadi proses persalinan yang sedang tren dan diincar para ibu hamil yang segera melahirkan janinnya. Namun, seberapa amankah proses persalinan ini, jika dibandingkan dengan proses melahirkan normal pada umumnya?

"Kalau kita melihat sebenarnya proses persalinan itu ya proses alami saja. Dari zaman baheula sampai sekarang, dari mulai oleh ditolong paraji, bidan, dan dokter umumnya pada persalinan normal biasa, prosesnya sama," ujar dr Boyke Dian Nugraha, SpOG, Mars, dalam Boykepedia di Vidio.com, Selasa (15/8/2017).

Dokter Boyke menjelaskan, proses persalinan alami yaitu duduk dalam posisi lithotomy, lalu tenaga kesehatan akan melihat dan memeriksa seberapa lengkap pembukaannya. Ibu hamil kemudian diminta untuk mengedan hingga lahirlah bayi.

Permasalahannya, lanjut Boyke, pada persalinan modern--khususnya persalinan di dalam air--menggunakan proses painless labour. Apakah itu painless labour?

"Painless labour yaitu persalinan yang tidak sakit, tapi disuntikkan anestesi ke dalam tulang belakang si ibu, itu mengakibatkan berbagai macam kendala yaitu enggak ada mules," ujar Boyke.

Dalam proses persalinan, semakin kuat mules atau kontraksi yang dirasakan ibu maka akan mempercepat proses melahirkan selesai. Namun, Boyke menjelaskan, ketika ibu tidak merasakan mules, maka sulit untuk mengetahui tahap pembukaan sudah lengkap atau tidak.

"Saya sebagai seorang dokter kandungan, menganjurkan proses persalinan yang biasa-biasa saja. Enggak usah di air, Anda kan bukan ikan. Kita ikuti aturan yang sudah merupakan patokan dokter kandungan," Boyke menuntaskan. *

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya