Jokowi Bertemu Wakil PM Singapura Bahas Ekonomi Digital

Kerja sama investasi dan pengembangan ekonomi menjadi perbincangan utama Jokowi dan Wakil PM Singapura.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 11 Agu 2017, 16:28 WIB
Wakil Perdana Menteri (PM) Singapura Teo Chee Hean melakukan kunjungan kehormatan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi), di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (11/8/2017). (Dok Setkab))

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi bertemu dengan Wakil Perdana Menteri Singapura Teo Cheen Hean di Istana Merdeka, Jakarta. Kerja sama investasi dan pengembangan ekonomi digital di beberapa wilayah di Indonesia menjadi perbincangan utama keduanya.

Usai pertemuan, Wakil Menteri Luar Negeri AM Fachir mengatakan, Singapura menyatakan niatnya untuk berinvestasi di beberapa wilayah di Indonesia. Misalnya Batam, Bintan, dan Karimun. Indonesia menyambut baik rencana ini dan akan melakukan langkah strategis untuk mempercepat realisasi investasi itu.

"Kita Indonesia akan melakukan langkah-langkah untuk memfasilitasi kemudahan-kemudahan di sana," ujar Fachrir di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (11/8/2017).

Pemerintah akan menyiapkan tenaga kerja yang dibutuhkan perusahaan Singapura yang akan dibangun di Indonesia itu. Saat ini, sudah ada 30 perusahaan Singapura di Semarang. Sedikitnya ada 1.700 tenaga kerja Indonesia terserap dari perusahaan itu.

Saat ini, masih ada 41 perusahaan Singapura yang sedang dalam proses pembangunan. Untuk itu, Indonesia juga mempersiapkan sekolah khusus guna memenuhi kebutuhan tenaga kerja perusahaan itu.

"Kalau 41 perusahaan ini kemudian beroperasi akan menyerap sekitar empat ribuan (tenaga kerja)," imbuh dia.

Singapura juga tertarik membangun ekonomi digital di Indonesia. Anak-anak muda Indonesia yang aktif di perusahaan start up akan berinteraksi dengan perusahaan besar Singapura. Tujuannya tentu untuk pengembangan diri start up yang sedang mereka kerjakan.

"Bahkan ada juga yang sifatnya interface dialog. Tak hanya itu, Indonesia dan Singapura juga baru pertama kali melakukan dialog lintas agama yang melibatkan semua pemimpin agama karena lagi-lagi kita punya kesamaan dengan Singapura dalam hal pluralisme," ucap dia.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya