Seatbelt Jok Belakang Tak Penting, Yakin?

Masih banyak orang dewasa tidak menggunakan sabuk keselamatan (seatbelt) saat berada di jok belakang.

oleh Rio Apinino diperbarui 05 Agu 2017, 21:07 WIB
Ketidaknyamanan menjadi salah satu alasan banyaknya kaum perempuan di Rumania yang tak mengindahkan anjuran memakai sabuk pengaman.

Liputan6.com, California - Riset terbaru dari Insurance Institute for Highway Safety (IIHS) menemukan bahwa masih banyak orang dewasa tidak menggunakan sabuk keselamatan (seatbelt) saat berada di jok belakang. Padahal itu adalah fitur keselamatan yang paling standar.

Melansir Carscoops, Jumat (4/8/2017), dari total 1.172 responden, IIHS menemukan bahwa 91 persen orang dewasa selalu menggunakan sabuk keselamatan kalau duduk di jok depan. Tapi ketika ada di belakang, jumlahnya menurun menjadi hanya 72 persen saja.

Bahkan, kalau tidak pakai mobil pribadi dan sedang menggunakan taksi seperti Uber, jumlah yang tidak pakai sabuk keselamatan naik signifikan, jadi 80 persen.

IIHS mengatakan, riset mereka jadi bukti bahwa banyak yang masih menganggap remeh fungsi sabuk keselamatan di jok belakang. Banyak yang masih menganggap kalau jok belakang lebih aman.

"Ini menunjukkan kesalahpahaman yang jelas tentang mengapa sabuk pengaman itu penting, tidak peduli di mana seseorang berada di dalam kendaraan," ujar mereka.

Dulu, jok belakang memang lebih aman. Namun, semakin ke sini, risikonya semakin tinggi, sehingga sama dengan duduk di jok depan.

Apalagi, di Amerika Serikat (AS), lebih dari setengah orang yang meninggal karena kecelakaan tidak pakai sabuk pengaman. Dikatakan pula bahwa kalau semua disiplin pakai sabuk pengaman, akan ada 2.800 kematian yang bisa dihindari.

Simak Video Menarik Berikut Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya