Kekurangan Uang Sempat Hantui Calon Paskibraka 2017 Asal Aceh Ini

Uang menjadi kendala bagi calon Paskibraka 2017 dari Aceh, Andres Gunawan. Beruntung, banyak pihak yang membantunya.

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 02 Agu 2017, 10:01 WIB
Andres Gunawan, siswa SMK Negeri 1 Sinabang, calon Paskibraka 2017 sempat menemukan kendala sewaktu akan ke Jakarta

Liputan6.com, Jakarta - Kendala dana sempat menghantui Andres Gunawan sewaktu akan berangkat ke Jakarta guna mengikuti Diklat Paskibraka 2017. Andres mengaku kekurangan uang untuk membeli semua perlengkapan yang dibutuhkan selama pendidikan dan pelatihan di Cibubur.

Calon Paskibraka 2017 dari Aceh ini merasa berat jika harus minta uang ke orangtua. Meski dia tahu, baik ayah maupun ibunya akan menyanggupi kekurangan tersebut.

"Alhamdulillah, dari kabupaten dan provinsi membantu saya," kata Andres kepada Diary Paskibraka Liputan6.com, Selasa (1/8/2017)

Andres Gunawan bukan berasal dari keluarga berada. Sang ibu, Nurmeli, seorang ibu rumah tangga yang punya usaha kios bensin di depan rumah dan warung yang menjual perlengkapan rumah tangga.

"Ayah saya hanya seorang wirausaha bangunan di Semelu, Aceh Barat," ujar Andres.

Melihat banyak sekali orang yang mau membantunya, siswa SMK Negeri 1 Sinabang ini berjanji tidak mengecewakan mereka. Apalagi, beban berat sedang ia pikul bersama rekannya, Maula Najma, karena pada 2016 perwakilan Aceh dipercaya menjadi pembawa baki pada upacara penurunan bendera Merah Putih sore hari.

"Tahun lalu kak Aura (Cut Aura Maghfirah Putri) dipilih bawa baki. Tentu saja itu menjadi beban buat saya sekaligus dorongan untuk menampilkan yang terbaik," kata Andres.

"Kalau Kak Aura saja bisa, saya dan Maula juga pasti bisa," kata dia lagi.

Karena itu, semua bekal untuk Diklat Paskibraka 2017 telah ia persiapkan matang. Di antaranya melatih fisik dan mental.

"Saya di sini akan bertemu dengan teman-teman yang mempunyai fisik dan mental kuat. Saya enggak boleh kalah," kata Andres.

Dia menuturkan, untuk latihan fisik, rutin berlari di lapangan bola belakang rumahnya setiap siang dan sore hari. Sedangkan latihan mental, Andres memilih untuk sering-sering bercermin.

"Ketika bercermin itu saya bicara sendiri, berpidato, dan nyanyi-nyanyi. Supaya pas sampai di sini, bisa langsung membaur dengan yang lain," ucap Andres.

Dia kini pasrah menanti posisi yang akan diberikan untuknya. Selayaknya seluruh calon Paskibraka 2017 putra, dia pun menginginkan menjadi anggota tim delapan.

"Yang penting saya sudah usaha, semua materi yang pelatih berikan saya cerna dan praktikan, tinggal menunggu saja. Kalau memang rezeki saya, tidak lari ke mana," kata Andres.

Simak video menarik berikut ini:

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya