Racikan Coba-Coba Guru Honorer Picu Ledakan di Madrasah

Guru honorer itu terluka cukup parah akibat ledakan tersebut. Salah satu jarinya putus.

oleh Liputan6.com diperbarui 03 Jul 2017, 11:03 WIB
Ilustrasi ledakan.

Liputan6.com, Pulang Pisau - Ledakan terjadi di Yayasan Pondok Pesantren atau Madrasah Tsanawiyah Al Mujahidin di Desa Sebangau Permai, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, pada Sabtu, 1 Juli 2017, sekitar pukul 16.30 WIB.

"Memang ada ledakan di lokasi yayasan atau madrasah tersebut, tetapi tidak ada kaitannya dengan jaringan teroris. Kami masih mendalami kejadian ledakan itu," kata Kapolres Pulang Pisau AKBP Dedy Sumarsono, dilansir Antara.

Kesimpulan sementara, kata Dedy, ledakan di sekolah itu berasal dari mercon dengan bahan dasar belerang dan karbit. Peraciknya diketahui bernama Heri Wahyudi, seorang guru honorer di madrasah itu.

Dari informasi yang dihimpun petugas di lapangan, ujar Dedy, guru honorer itu adalah warga Desa Sebangau Permai kelahiran 5 Januari 1989. Saksi dalam ledakan itu adalah Noor Imansyah Bin Supriadi, warga Desa Sebangau Permai, dan Riki Nuriadi, warga Desa Sebangau Permai. Keduanya adalah siswa Madrasah Al Mujahidin.

Kedua saksi mengaku melihat Heri sedang meracik bahan petasan itu di dalam kelas menggunakan blender. Kedua saksi tidak mengetahui campuran dan tidak mengetahui apa maksud dan tujuan guru melakukan hal itu. Saat diracik di dalam blender itulah terjadi ledakan.

Menurut keterangan Riki Nuriadi, guru honorer tersebut juga pernah melakukan hal serupa pada Jumat, 30 Juni 2017, dengan tempat dan lokasi tidak diketahui. Akibat ledakan dari bahan-bahan campuran sejenis bom itu, ketiganya terluka.

Heri mengalami luka cukup parah. Peracik bahan peledak itu terluka pada bagian wajah, kaki, tangan dengan satu jari tangan putus.

"Polisi masih mendalami kejadian tersebut. Ketiga korban saat ini masih menjalani perawatan," kata Dedy.

 

Saksikan Video Menarik di Bawah Ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya