Warga Sempat Tolak Pemakaman Teroris Mapolda Sumut

Pemakaman tersangka penyerangan polisi di Mapolda Sumut hanya dihadiri orangtua dan beberapa kerabat.

oleh Arnaz Sofian diperbarui 29 Jun 2017, 02:57 WIB

Liputan6.com, Medan - Jenazah tersangka penyerangan Mapolda Sumut, Ardial Ramadhan alias Bewe alias Bowo, akhirnya dikebumikan di pemakaman umum di Jalan Kemiri, Simpang Limun, Medan, Sumatera Utara. Pemakaman hanya dihadiri orangtua dan beberapa kerabat.

Seperti ditayangkan Liputan6 Malam SCTV, Rabu (28/6/2017), prosesi pemakaman pun hanya berlangsung selama 10 menit dan ditutup doa bersama keluarga. Jenazah Ardial ditempatkan satu liang dengan kuburan kakek dan pamannya, namun tidak diberi tanda nisan.

Menurut penggali makam, pengelola pemakaman sebelumnya tidak diberitahu identitas jenazah yang akan dikebumikan. Namun, sebelum ambulans pengangkut jenazah tiba, sejumah aparat kepolisian berpakaian preman mendatangi lokasi pemakaman.

Sebelumnya, puluhan warga Desa Sambirejo, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, menolak pemakaman jenazah pelaku teroris Ardial Ramadhan di desa mereka. Warga keberatan kalau desa mereka dijadikan sarang teroris.

Warga mengaku kecolongan karena tidak mengetahui jika Ardial Ramadhan yang mengontrak di salah satu rumah warga selama tiga tahun ternyata pelaku teroris.

Ardial Ramadhan tewas ditembak polisi usai melakukan aksi teror di Mapolda Sumut pada Minggu 25 Juni 2017 dini hari. Satu polisi tewas dalam penyerangan ini. Jaringan Ardial dan Syawaluddin diduga terkait Jamaah Anshorud Daulah (JAD) yang terafiliasi dengan ISIS.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya