Liputan6.com, Singaraja: Bentrokan antara warga Desa Pekraman Lemukih, Singaraja, Bali, dan warga pemegang sertifikat masih berlangsung hingga Kamis (7/10). Bentrokan yang telah terjadi selama tiga hari itu mengakibatkan sebelas rumah dari kubu pemegang sertifikat hangus terbakar.
Kedua kubu yang terlibat bentrok saling serang dengan menggunakan senjata tajam dan senapan api rakitan. Tak ada korban jiwa atau terluka dalam bentrokan yang kerap diwarnai dengan lempar batu dan bom molotov itu. Serangan dilakukan saat polisi atau tentara tidak berjaga, yakni pada malam atau dini hari saat warga tengah terlelap.
Pertikaian antarwarga berawal saat tanah milik desa disertifikasi. Peristiwa yang terjadi beberapa tahun lampau itu hingga kini tidak juga selesai dan membuat pertikaian yang berlarut-larut. Pascakerusuhan, pihak Kepolisian Daerah Bali dan Brimob Gilimanuk masih berjaga-jaga di desa itu [baca: Polisi Disiagakan di Lokasi Bentrokan Singaraja].(MRQ/SHA)
Kedua kubu yang terlibat bentrok saling serang dengan menggunakan senjata tajam dan senapan api rakitan. Tak ada korban jiwa atau terluka dalam bentrokan yang kerap diwarnai dengan lempar batu dan bom molotov itu. Serangan dilakukan saat polisi atau tentara tidak berjaga, yakni pada malam atau dini hari saat warga tengah terlelap.
Pertikaian antarwarga berawal saat tanah milik desa disertifikasi. Peristiwa yang terjadi beberapa tahun lampau itu hingga kini tidak juga selesai dan membuat pertikaian yang berlarut-larut. Pascakerusuhan, pihak Kepolisian Daerah Bali dan Brimob Gilimanuk masih berjaga-jaga di desa itu [baca: Polisi Disiagakan di Lokasi Bentrokan Singaraja].(MRQ/SHA)