Tjahjo Nilai Pilkada 2018 Beraroma Pilpres 2019

Bagi kepala daerah yang akan maju pilkada, Tjahjo berpesan, agar memiliki program dan meninggalkan isu SARA atau menyebar kebencian.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 16 Jun 2017, 06:44 WIB
Mendagri Tjahjo Kumolo memberikan sambutan dalam peluncuran buku Kementerian Desa PDTT di Kalibata, Jakarta, Rabu (7/12). Kemendes PDTT meluncurkan buku berjudul ‘Menuju Desa Mandiri’ dan ‘Jelajah Desa Nusantara’. (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Jakarta - Mendagri Tjahjo Kumolo memberikan penghargaan kepada 21 kepala daerah yang menginspirasi. Dalam sambutannya, Tjahjo berpesan agar wali kota dan bupati berani maju di pemilihan gubernur pada Pilkada 2018 nanti.

"Ini 21 kepala daerah ini tahun depan insya Allah (berani) jadi gubenur," ujar dia di Kawasan Pecenongan, Kamis, 15 Juni 2017.

Tjahjo menilai, pilkada serentak tahun depan beraroma Pilpres 2019. Pasalnya, selain soal panasnya aroma politik, Pilkada 2018 akan diikuti oleh lebih dari separuh penduduk Indonesia.  "Pilkada tahun depan ini aromanya pilpres dan mencerminkan 68,3 persen pemilih seluruh Indonesia," kata dia.

Bagi kepala daerah yang akan maju pada pilkada mendatang, Tjahjo berpesan, agar memiliki program dan meninggalkan isu SARA atau menyebar kebencian.

"Pilkada lancar kalau adu program, tidak money politic, hilangkan isu SARA kebencian dalam konteks pilkada," ucap dia.

Tjahjo tak ingin isu SARA di Pilkada DKI terulang di daerah lain. "Hanya sayang DKI (SARA). Tapi DKI itu dinamika, Toh perjalanan pilkadanya lancar. Mudah-mudahan ke depan makin dewasa," tegas Mendagri Tjahjo Kumolo.

 

 

Saksikan video menarik berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya