Gaji Fantastis Bukan Jaminan Pembalap MotoGP Kompetitif

Selain gaji, para pembalap MotoGP juga menerima uang dari iklan dan kegiatan lainnya.

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Jun 2017, 12:30 WIB
Pembalap Movistar Yamaha, Valentino Rossi beraksi pada latihan bebas MotoGP Catalunya 2017. (Josep LAGO / AFP)

Liputan6.com, Jakarta Uang memang bukan segalanya di arena MotoGP. Gaji yang fantastis bukan menjadi jaminan pembalap-pembalap MotoGP bakal tampil kompetitif sepanjang musim.

Jorge Lorenzo contohnya. Pembalap asal Spanyol ini menerima gaji sebesar 15 juta euro dari Ducati. Itu sudah termasuk sejumlah honor yang didapat dari sponsor.

Menurut sumber, gaji Lorenzo mengalami penurunan. Hal ini tak lepas dari rapor merah yang diperoleh juara dunia tiga kali MotoGP di musim ini.

Namun, pendapatan fantastis belum membuat Lorenzo kompetitif. Mantan rider Movistar Yamaha itu masih kesulitan beradaptasi dengan tunggangan barunya di tim Ducati. 

Sementara itu, Marc Marquez menerima gaji sebesar 12 juta euro dari Repsol Honda. Ini belum termasuk pemasukan dari sejumlah sponsor dan honor sebagai bintang iklan. Mirip dengan Lorenzo, Marquez juga baru mengantongi satu kemenangan musim ini. 

Pendapatan Valentino Rossi juga terbilang fantastis. The Doctor menerima 10 juta euro dari Movistar Yamaha. Angka ini kabarnya berkurang dibanding tahun lalu. 

Namun Rossi tidak perlu khawatir karena sejumlah sponsor masih mempercayainya untuk menjadi bintang iklan. Belum lagi, sejumlah perusahaan yang mengelola merchandise dan pembalap masih rajin memberikan uang kepada The Doctor.

Sayang perjalanan Rossi musim ini juga tidak terlalu mulus. Hingga saat ini, Rossi juga belum sekalipun merebut podium pertama. Di papan klasemen, Rossi berada di urutan 4.

(David Permana)

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya