Kapolri Ancam Copot Kapolres yang Takut Lawan Persekusi

Tito menyebut akan menindak Kapolres Solok bila takut melindungi warganya yang mengalami tindakan persekusi.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 03 Jun 2017, 07:54 WIB
Kapolri Jenderal Tito Karnavian memberikan Sambutan saat acara pelantikan perwira tinggi kepolisian di Mabes Polri, Jakarta, Jum'at (28/4). Hari ini Kapolri resmi melantik 6 Kapolda Baru dan Kepala Divisi Humas Mabes Polri. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengaku sudah meminta kapolda setempat untuk melindungi warganya dari persekusi atau intimidasi.

"Yang di Solok, saya sudah beberapa kali menegur Kapoldanya untuk melindungi warga dari tindakan persekusi," ujar Tito di rumah dinas Ketua MPR Jalan Widya Chandra Jakarta, Jumat 2 Juni 2017.

Lebih dari itu, Tito menyebut akan menindak Kapolres Solok bila takut melindungi warganya yang mengalami persekusi.

"Sudah saya sampaikan, kalau nanti penilaian Kapolres Solok saya anggap lemah, takut, ya saya ganti, ganti dengan yang berani dan tegas," tegas Tito.

Dokter Fiera Lovita di Solok mengaku diintimidasi dan mendapat tindakan persekusi dari sekelompok orang setelah mengunggah tulisan yang dinilai menghina pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab di laman Facebook-nya. 

Kejadian bermula ketika Fiera mengunggah tiga status di Facebook pada 19-21 Mei 2017, terkait ulama yang belum juga memenuhi panggilan polisi.

Keesokannya, Fiera mengaku didatangi sekelompok anggota ormas yang memintanya segera meminta maaf tertulis di akun Facebooknya, sembari melancarkan ancaman.

Ia sempat beberapa kali melakukan pertemuan dengan kelompok masyarakat untuk meminta maaf. Namun, hal itu tak menghentikan aksi teror yang dialaminya hingga pada 29 Mei lalu, ibu dua anak ini meninggalkan Solok, dibantu dua anggota Banser dan GP Anshor Sumatera Barat.


POPULER

Berita Terkini Selengkapnya