Melahirkan dengan Water Birth Tingkatkan Risiko Kematian Bayi

Ini alasan melahirkan dengan teknik water birth bisa meningkatkan risiko kematian pada bayi.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 30 Mei 2017, 07:36 WIB
Menilik Keuntungan dan Risiko Water Birth

Liputan6.com, Jakarta Proses melahirkan dalam air alias water birth beberapa tahun terakhir kembali marak dilakukan masyarakat perkotaan. Saat melakukan teknik melahirkan ini, ibu akan duduk atau bersandar, jongkok atau hal lain yang nyaman untuk mengejan di dalam air.

Namun, ada risiko besar di balik melahirkan dengan cara water birth. Bayi yang dilahirkan bisa meninggal saat persalinan ini.

"Water birth tidak disarankan karena ada risiko terjadinya aspirasi paru saat bayi lahir," kata dokter spesialis kebidanan dan kandungan, Taufik Jamaan.

Taufik memaparkan, terkadang saat bayi lahir itu menarik napas. Ketika bayi menarik napas saat lahir dia bisa menghirup air. "Jika terjadi aspirasi paru itu bisa membuat bayi meninggal," kata dokter yang berpraktik di RS Hermina Jatinegara usai peluncuran susu Ibu ditulis Senin (29/5/2017).

Selain bayi meninggal, mengutip Klikdokter, berikut risiko melahirkan secara water birth:

- Infeksi pada ibu dan bayi

- Temperatur bayi tidak sesuai dengan temperatur sekitar (suhu ruang).

- Risiko kejang atau tidak mampu bernapas pada bayi (seperti tenggelam)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya