Biaya Riset Pabrikan Jepang Tembus Rekor

Riset dan pengembangan (R&D) tujuh pabrikan utama Jepang diperkirakan menghabiskan dana 2,85 triliun Yen.

oleh Rio Apinino diperbarui 21 Mei 2017, 14:34 WIB
Bendera Jepang (via onlinestores.com)

Liputan6.com, Nagoya - Riset dan pengembangan (R&D) tujuh pabrikan utama Jepang diperkirakan menghabiskan dana 2,85 triliun Yen atau setara Rp 341,4 triliun pada tahun fiskal 2017. Ini adalah rekor baru.

Melansir Nikkei, R&D Honda, Suzuki, Mazda, Subaru, Toyota, Nissan, dan Mitsubishi ini mengalami kenaikan sampai tujuh persen. Empat pabrikan yang disebutkan pertama bahkan mengalokasikan dana riset terbesar sepanjang sejarah perusahaan.

R&D Toyota dan Nissan angkanya masih kalah ketimbang rekor di 2015. Sementara Mitsubishi kenaikan dana risetnya mencapai 20 persen.

Lantas, apa yang sebetulnya mereka ingin peroleh dari dana sebesar itu? Jawabannya tidak lain adalah teknologi yang semakin canggih. Lebih spesifik, mereka menargetkan mengembangkan teknologi semacam otonomos dan mobil ramah lingkungan.

Menurut Akio Toyoda, Presiden Toyota, perusahaannya, dan juga pasti kompetitor, lebih memilih menginvestasikan uang lebih banyak untuk jangka panjang, ketimbang proyek-proyek yang sifatnya jangka pendek-menengah.

"Daripada memberi keuntungan jangka pendek sebagai prioritas utama, kami akan terus menerus berinvestasi untuk masa depan," ujarnya.

Di lain pihak, perusahaan otomotif lainnya juga melakukan hal yang sama. Volkswagen misalnya, dalam lima tahun terakhir mengalokasikan 9 miliar Euro untuk proyek elektrifikasi. Sementara General Motors (GM) mengalokasikan US$ 8,1 miliar.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya