Alasan Fokus Kompetisi, Persib Batasi Wawancara dengan Media

Pelatih Persib Djadjang Nurdjaman dan seluruh pemain termasuk dalam aturan tersebut.

oleh Kukuh Saokani diperbarui 20 Mei 2017, 06:00 WIB
Pemain Muda Persib Bandung, Henhen Herdiana (kiri) saat melawan Persipura Jayapura pada lanjutan Liga 1 2017 di Stadion GBLA, Bandung (7/5/2017). (Bola.com/Nicklas Hanoatubun)

Liputan6.com, Bandung - Persib Bandung masih mendapat sorotan dan kritikan dari bobotoh. Padahal, mereka kini menduduki peringkat ke-2 klasemen sementara Liga 1.

Salah satu alasannya, karena banyak bobotoh yang belum puas terhadap permainan yang ditunjukkan oleh skuat Maung Bandung dalam beberapa laga terakhir.

Kondisi tersebut membuat Persib bakal membatasi wawancara dengan awak media. Tidak hanya sang pelatih, Djadjang Nurdjaman, namun seluruh pemain termasuk dalam aturan tersebut.

Hal tersebut dilakukan agar skuat juara ISL 2014 bisa fokus terhadap kompetisi.

"Saya ingin klarifikasi jadi kemarin sebenarnya saya tidak mogok bicara, karena habit (kebiasaan) wawancara tiap hari pagi dan sore, sampai kemarin (Michael) Essien kaget tahu coach tiap hari, karena di sana (Inggris) nggak ada seperti ini," kata pelatih Persib Bandung, Djadjang Nurdjaman saat jumpa pers di kantor PT Persib Bandung Bermartabat, Jalan Sulanjana Kota Bandung, Jumat (19/5/2017).

"Kalau saya tidak ngomong tiap hari mohon dimaklumi, tapi bukan berarti saya mogok bicara, buktinya saya di sini utuk konferensi pres," kata Djadjang Nurdjaman.

2 dari 2 halaman

Tekanan

Pelatih Persib Bandung, Djadjang Nurdjaman (Foto: Kukuh Saokani/ Liputan6.com)

Lebih lanjut Djadjang mengatakan: "Saya dapat izin dari media officer saya tidak usah atau gak siap untuk diwawancara. Kalau untuk yang harian boleh saja kan dan tidak menjadi sebuah kewajiban (bicara), mohon maklumi itu."

"Untuk pemain? Saya tidak melarang, hanya dibatasi saja," kata pelatih Persib Bandung, Djadjang Nurdjaman saat jumpa pers di kantor PT Persib Bandung Bermartabat, Jalan Sulanjana Kota Bandung, Jumat (19/5/2017).

Menurut dia, menjadi pelatih atau pemain Persib Bandung memang tidak mudah, terutama untuk menghadapi tekanan sebagai tim terbesar di Indonesia dengan dukungan fanatik.

"Menjadi pelatih Persib dan pemain Persib harus sadar tekanan akan berat sekali, harus menang dan main bagus. Tapi insyaallah mental sudah terasah terutama untuk laga away karena musim lalu kita mendapat hasil buruk," kata Djadjang.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya