Alasan Anggota FPI Maju Jadi Calon Komisioner Komnas HAM

Anggota FPI Jawa Tengah Zainal Petir memaparkan visi misi jika terpilih menjadi komisioner Komnas HAM.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 18 Mei 2017, 23:39 WIB
Zainal Petir maju menjadi calon komisioner Komnas HAM. (Liputan6.com/Putu Merta Surya Putra)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Divisi Hukum dan Advokasi Front Pembela Islam (FPI) Jawa Tengah, Zainal Abidin Petir mencalonkan diri sebagai Komisioner Komnas Hak Asasi Manusia (HAM). Dia menghadapi ujian dalam menjawab pertanyaan publik. Puluhan LSM dan masyarakat madani hadir dalam acara tersebut.

Diawal dialog, Zainal sempat memaparkan visi misi jika terpilih menjadi komisioner. Bahkan dia sempat membenarkan bahwa nama 'Petir' bukanlah julukan.

"Saya Zainal atau alias Zainal Petir. Itu bukan nama samaran. Itu sudah disahkan dan penetapan di pengadilan. Kalau manggil Petir, itu sah-sah saja. Saya sangat tertarik bergabung di Komnas HAM, saya juga selama ini bergelut di bidang HAM," ucap Zainal di gedung Kemenkumham, Jakarta, Kamis (18/5/2017).

Dia pun menjelaskan 5 menit visi misinya. Usai menyampaikan visi misi, para masyarakat yang hadir mendapat giliran bertanya kepada 8 calon yang hadir. Spesifik untuk Zainal, dia mendapatkan dua pertanyaan. Pertama terkait alasan masuk ke Komnas HAM, dimana backgroundnya adalah FPI dan soal kebebasan beragama.

"Ya memang saya sudah sangat tertarik Komnas HAM. Sejak saya menjadi komisi penyiaran. Mengalami sendiri isi siaran. Isi siaran di situ tidak bertanggung jawab moral. Saya juga menjadi penasehat PKL. Sakitnya para pedagang kaki lima. Keahliannya pas-pasan. Mereka itu kadang-kadang ditertibkan tidak manusiawi. Saya harus masuk ke Komnas HAM dan memberikan penjelasan hak-hak bagi kaum marjinal," jelas Zainal.

Mendengar hal tersebut, beberapa orang memprotesnya. "Pak itu enggak menjawab. Enggak menjawab," protes para masyarakat yang hadir.

Mendengar hal itu Zainal hanya tersenyum kecil. Kemudian moderator yang juga mantan Ketua Komnas HAM Ifdhal Kasim menenangkan.

"Nanti. Kita elaborasikan lagi jawabannya. Sehingga bisa menjawab," kata Ifdhal.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya