IHSG Berpotensi Naik, Awasi Saham Pilihan Ini

Pelaku pasar menanti kenaikan peringkat Indonesia oleh lembaga pemeringkat internasional S&P. Sentimen itu akan pengaruhi IHSG.

oleh Agustina Melani diperbarui 19 Mei 2017, 07:15 WIB
Pekerja beraktivitas di BEI, Jakarta, Selasa (4/4). Sebelumnya, Indeks harga saham gabungan (IHSG) menembus level 5.600 pada penutupan perdagangan pertama bulan ini, Senin (3/4/2017). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang naik pada perdagangan saham Jumat pekan ini. Sentimen Bank Indonesia (BI) tetap putuskan 7-day reverse repo rate di 4,75 persen masih pengaruhi IHSG.

Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya menuturkan, suku bunga acuan tetap di 4,75 persen menunjukkan kondisi ekonomi masih stabil. Ini diprediksi dapat menjadi salah satu faktor penunjang kembali kenaikan IHSG pada perdagangan saham Jumat pekan ini.

"IHSG akan bergerak di kisaran 5.577-5.691," ujar William dalam ulasannya, Jumat (19/5/2017).

Sementara itu, Analis PT Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan, IHSG akan bergerak menguat namun tertahan di akhir pekan ini. IHSG akan bergerak di kisaran 5.610-5.720.

"Secara teknikal IHSG terkonfirmasi pada support moving average 50. Signal rebound terlihat dan pergerakan IHSG berbalik positif jangka pendek," ujar dia.

Analis PT NH Korindo Securities Bima Setiaji menuturkan, IHSG berpotensi turun. IHSG akan bergerak di kisaran 5.577-5.670 pada Jumat pekan ini. Ada pun sentimen yang pengaruhi IHSG baik dari internal dan eksternal.

"Dari eksternal pimpinan bank sentral Eropa akan lakukan pertemuan dan rilis soal Brexit (Britain Exit) dan quantative easing (QE)," kata dia saat dihubungi Liputan6.com

Sedangkan dari internal, menurut Bima, pelaku pasar masih menunggu rilis lembaga pemeringkat internasional S&P soal peringkat investasi Indonesia. Sebelumnya investor asing masuk ke pasar saham Indonesia sejak Maret 2017 seiring harapan ada kenaikan peringkat Indonesia.

Untuk pilihan saham, William memilih saham TLKM, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT PP Tbk (PTPP), dan PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) untuk dicermati pelaku pasar.

Bima memilih saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT PP Tbk (PTPP) dan PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG).

 

 

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya