Menteri Susi Buru Kapal Maling Harta Karun yang Kabur, Curi Apa?

Menteri Susi mengungkapkan, ada kapal asing tenggelam di Kepulauan Anambas.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 21 Apr 2017, 20:42 WIB
Pengunjung melihat koleksi Galeri Barang Muatan Kapal Tenggelam (BMKT) di Gedung Mina Bahari IV, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Jakarta, Selasa (14/3). Sekitar 1.500 artefak itu dari muatan kapal yang tenggelam. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti mengaku, kapal keruk maling harta karun atau Benda Muatan Kapal Tenggelam (BMKT) yang kabur telah mengangkut 1.000 ton metal kerangka kapal tenggelam di Kepulauan Anambas. Sebenarnya ada harta karun apa yang tertimbun di titik Kepulauan Anambas?

"Waktu kapal diperiksa sudah ada 1.000 ton metal (BMKT), tapi keburu kapalnya kabur," papar Susi di kediamannya, Jakarta, Jumat (21/4/2017).

Susi mengungkapkan, ada kapal asing tenggelam di Kepulauan Anambas, yakni dua kerangka kapal di sekitar Perairan Anambas (Pulau Jemaja dan arah Pulau Repong), Seven Skies, kapal Swedia dan kapal Jepang Igara Skies.

"Seven skies berada pada titik koordinat 02 38' N-105 13,5' E. Sedangkan Igara Skies berada di koordinat 105 00,00' E-01 2' N," katanya.

Lokasi penangkapan Patkamla adalah 45 NM dari Posal Pulau Jemaja dengan koordinat 02 38 180" N-105 13 460" E. Titik koordinat penangkapan Patkamla, itu sama dengan titik koordinat lokasi kerangka kapal Seven Skies.

Seven skies adalah kapal supertankers dengan panjang 262 meter, buatan Swedia. Tenggelam di kedalaman 64 meter dan menjadi dive spot ditawarkan beberapa operator, salah satunya Malaysia.

Tenggelam pada 1969 akibat ledakan yang kurang diketahui penyebabnya. Kapalnya relatif baru tapi menjadi dive atrraction. Salah satu keunggulan spot ini adalah ekosistem dan spesies manta ray.

Yacht dari Singapura dan Malaysia biasa berlabuh membawa wisatawan menyelam di kedua shipwreck tersebut. (Fik/Gdn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya