MotoGP: Tiru Gaya Balap Lorenzo Jadi Resep Vinales

Vinales disebut mulai membiasakan diri untuk memenangkan setiap balapan MotoGP 2017.

oleh Ahmad Fawwaz Usman diperbarui 20 Apr 2017, 08:48 WIB
Maverick Vinales, pembalap Yamaha yang merebut podium juara MotoGP Qatar dan Argentina. (AFP/Juan Mabromata)

Liputan6.com, Austin - Banyak pihak yang terkejut dengan kesuksesan pembalap Movistar Yamaha, Maverick Vinales memenangkan dua balapan awal MotoGP 2017. Padahal, usia dan pengalamannya dinilai belum cukup dijadikan modal sebagai kandidat juara dunia.

Faktanya, Vinales telah mementahkan semua rasa pesimistis itu dengan merebut podium juara MotoGP Qatar dan Argentina. Meski baru terlalu dini, sudah bisa dikatakan bahwa Yamaha mengambil keputusan tepat saat merekrut Vinales untuk menggantikan peran Jorge Lorenzo.

Di luar dugaan, kepala mekanik Vinales, Ramon Forcada, menyebut bahwa pembalapnya masih merasa tak nyaman dengan YZR-M1. Pasalnya, keinginan Vinales dan kapasitas YZR-M1 tak sejalan. Itu mengapa Vinales sedikit meniru gaya balap Lorenzo untuk menyesuaikan diri.

"Maverick ingin motor yang mudah ditunggangi dan memiliki traksi dari Yamaha, yang ternyata seperti Honda dan secepat Ducati. Tapi semua pembalap juga ingin seperti itu. Ia tahu itu tidak mungkin, ia pun tidak mengendarai motor dengan cara paling nyaman," ungkap Forcada, dikutip Motorsport.

Mantan kepala mekanik Lorenzo selama sembilan musim di MotoGP itu menambahkan, "Ia ingin mengerem terlambat dan lebih keras, serta menikung lebih kencang seperti Honda. Tapi, ia sadar motor ini tidak memungkinkan. Jadi ia harus sedikit meniru apa yang dilakukan Jorge."

2 dari 2 halaman

Perbaiki Start

Dengan sedikit meniru gaya balap Lorenzo, Vinales pun terlihat begitu kuat di lintasan lurus dan tikungan. Hal itu yang dijadikan modal vital bagi pembalap berusia 22 tahun tersebut untuk mempecundangi rider-rider seperti Rossi dan Marc Marquez.

Forcada sendiri memberikan saran buat Vinales jelang MotoGP Austin 2017. Menurutnya, Vinales harus belajar untuk langsung kencang saat balapan baru dimulai. Hal itu pula yang menjadi senjata andalan Lorenzo selama bertahun-tahun.

Ramon Forcada bersama Jorge Lorenzo. (QUIQUE GARCIA / AFP)


"Ia harus memperbaiki starnya, tapi itu hanya soal waktu. Saat kualifikasi, ia harus membiasakan diri untuk mendapatkan waktu pada lap pertama, bukan kedua. Jika bisa melakukannya secara konsisten pada hari Sabtu, Anda akan terbiasa melakukannya pada balapan," tutur Forcada.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya