Bukan hanya Lansia, Kaum Milenial Juga Bisa Kena Rematik

Rematik yang umumnya melanda dewasa usia 30 hingga 60-an ini juga bisa melanda kaum milenial.

oleh Bella Jufita Putri diperbarui 19 Apr 2017, 11:00 WIB
Muda Merokok, Tua Rematik

Liputan6.com, Jakarta Penyakit rematik atau disebut juga Arthritis Rheumatoid nyatanya tak hanya menghampiri dewasa muda dan lansia saja. Rematik juga dapat terjadi pada kaum milenial atau usia muda yang dipengaruhi oleh pola diet dan gaya hidup.

Rematik yang menyerang persendian biasanya menyebabkan nyeri, pembengkakan, dan rasa kaku. Umumnya rematik kambuh saat individu kelelahan dan mengalami demam tinggi. Menurut Everyday Health, rematik pada orang muda juga dapat terjadi akibat konsumsi daging berlebihan.

Ulka Agarwal, MD, chief medical officer and director of clinical research di Physicians Committee for Responsible Medicine, mengatakan lemak pada daging yang mudah dimetabolisme menjadi bahan kimia pro-inflamasi dalam tubuh, dan dalam keadaan tertentu produksi bahan kimia tersebut dapat menyebabkan peradangan dan bengkak pada sendi.

Seperti dikutip National Institute of Arthritis and Musculoskeletal and Skin Diseases, Rabu (19/4/2017) gen dan hormon menjadi faktor pendukung kaum milenial mengalami rematik.

Dilansir Health Line, dibandingkan pria, faktor hormon yang dikaitkan dengan rematik ini lebih sering melanda kaum wanita disaat kadar hormon estrogen dan progesteron bereproduksi.

Rematik yang melanda kaum milenial khususnya ini lebih mudah terjadi selama dan pascamenstruasi.

Untuk mencegah nyeri dan pembengkakan akibat rematik, dianjurkan melakukan aktivitas fisik rutin dan beralih mengonsumsi sayur dan buah lebih banyak.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya