Pertumbuhan Ekonomi RI Bakal Capai 5,1 Persen pada Kuartal I

Perbaikan kinerja ekspor dan harga komoditas yang pulih jadi katalis positif untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia.

oleh Septian Deny diperbarui 18 Apr 2017, 19:10 WIB
Menteri Koordinator Perekonomian, Darmin Nasution saat menjadi pembicara dalam acara Bincang Ekonomi di Liputan6.com di SCTV Tower, Jakarta, Kamis (2/3). (Liputan6.com/Fatkhur Rozaq)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution memperkirakan pertumbuhan ekonomi mencapai angka 5,1 persen pada kuartal I 2017. Hal ini berdasarkan pada perbaikan kinerja ekspor dan mulai pulihnya harga komoditas di pasar global.

Darmin mengungkapkan, saat ini harga beberapa komoditas ekspor yaitu karet dan kelapa sawit sudah mulai membaik. Hal tersebut menjadi pertanda baik bagi ekonomi Indonesia di sepanjang tahun ini.

"Saya perkirakan dengan ekspor cukup bagus, harga beberapa komoditas yang menyangkut rakyat banyak itu sudah lumayan membaik harganya, karet, kelapa sawit. Konsumsi juga lebih baik saya kira dibandingkan kuartal satu tahun lalu," ujar dia di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (18/4/2017).

Selain itu, saat ini stok dan pasokan pangan juga dalam kondisi aman. Hal tersebut bisa menekan impor dan inflasi di kuartal I ini.

"Kemudian satu lagi, pertanian pangan ini sudah betul tahun ini, sudah ada panen. Tahun lalu bergerak ke kuartal II," kata dia.

Berdasarkan perhitungan tersebut, lanjut Darmin, dirinya yakin pada kuartal I 2017 pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa tumbuh antara 5 persen-5,1 persen.‎

"Saya kira rasanya antara 5,0 persen-5,1 persen. (Mengarah) ke atas," ujar dia.

Seperti diketahui, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi sekitar 5,1 persen dalam APBN 2017. Asumsi makro ekonomi lainnya yaitu inflasi 4,0 persen, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) Rp 13.300, tingkat suku bunga SPBN 3 bulan 5,3 persen.

Sedangkan harga minyak mentah Indonesia (ICP) dipatok US$ 45 per barel, minyak bumi 815 ribu barel per hari, dan lifting gas bumi 1,15 juta setara minyak per hari.

 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya