Pendarahan Saat Berhubungan Seks Belum Tentu Kanker Serviks

Perdarahan pada vagina saat berhubungan seks tidak selalu pertanda gejala kanker serviks.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 17 Apr 2017, 19:09 WIB
Perdarahan saat berhubungan seks belum tentu gejala kanker serviks.

Liputan6.com, Jakarta Pendarahan pada vagina saat berhubungan seks membuat wanita cemas. Hal ini dikarenakan kejadian tidak mengenakan itu bisa jadi salah satu tanda adanya gejala kanker serviks (kanker leher rahim).

Menanggapi hal tersebut, Dr. dr. Laila Nuranna, SpOG(K), dokter kebidanan dan kandungan dari Fakultas Kedokteran UI mengatakan, perdarahan yang terjadi belum tentu gejala kanker serviks.

"Benar adanya kalau perdarahan saat berhubungan intim menjadi salah satu tanda kanker serviks. Tapi perlu hati-hati juga, perdarahan yang terjadi belum tentu kanker serviks, melainkan gejala polip serviks," kata dr Naila ketika diwawancarai Health-Liputan6.com di sela-sela acara Deteksi Dini Kanker Serviks dan Payudara dengan Tes IVA dan Sadani di Kementerian Kesehatan, Jakarta, Senin (17/4/2017).

Polip serviks merupakan tumor jinak, yang kemungkinan muncul akibat infeksi. Dilansir dari laman WebMD, polip serviks umum terjadi karena perdarahan vagina yang abnormal.

Kondisi ini terjadi pada periode antara menstruasi; setelah menopause; berhubungan seksual, dan setelah douching (membersihkan vagina dengan larutan kimia tertentu).

Pengobatan yang paling umum berupa pengangkatan tumor selama pemeriksaan panggul. Cara ini diterapkan untuk menghentikan pendarahan.

Tumor jinak ini sebenarnya tidak perlu diangkat kecuali tumor membesar, memiliki penampilan yang tidak biasa, dan menyebabkan perdarahan.

Polip serviks sering terjadi pada wanita yang berusia lebih dari 20 tahun dan sudah mengalami beberapa kali kehamilan. Kebanyakan polip serviks pertama kali ditemukan selama pemeriksaan panggul.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya