Arsitektur Jawa-Hindu Mesjid Sunan Kudus

Mesjid peninggalan Sunan Kudus di Kudus, Jawa Tengah, hingga kini masih bertahan. Masjid itu dibangun dengan arsitektur Jawa-Hindu.

oleh Liputan6 diperbarui 17 Agu 2010, 16:46 WIB
Liputan6.com, Kudus: Mesjid Menara Kudus yang merupakan peninggalan Sunan Kudus di Desa Kauman, Kecamatan Kota,Kudus, Jawa Tengah, hingga kini masih bertahan, Selasa (17/8. Masjid itu dibangun dengan arsitektur Jawa-Hindu.

Menurut sejarah, semula tempat ibadah itu bernama Mesjid Al Aqsa. Karena,  pendirinya yakni Jafar Sodik atau Sunan Kudus membawa batu pertamanya langsung dari Mesjidil Al Aqsa di Palestina pada 556 Hijriah atau 1549 Masehi.

Dari tempat itulah, Sunan Kudus menyebarkan agama Islam dengan halus. Persisnya, ia menyiarkan ajaran Islam melalui menara di areal Mesjid Menara Kudus. Selain memperkuat keimanan umat Islam, hal itu dimaksudkan untuk mengajak warga Hindu untuk memeluk Islam.

Pada masa kini, Mesjid Menara Kudus biasa digunakan kaum muslim untuk salat, beritikaf, dan berziarah ke makam Sunan Kudus. Mesjid lebih ramai didatangi pengunjung pada Ramadan seperti sekarang ini.

Salah satu tempat favorit di lingkungan mesjid adalah gentong tempat mengambil air wudhu. Konon, gentong tersebut sudah ada sejak zaman wali dan air di dalamnya dipercaya bisa mendatangkan rezeki.(BJK/SHA)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya