UNESCO Sharing Session Bawa Kekayaan Bamiyan ke Borobudur

Lembah Bamiyan yang ada di Afganistan ternyata memiliki banyak kekayaan budaya, seperti Candi Borobudur di Indonesia. Apa saja?

oleh Akbar Muhibar diperbarui 03 Apr 2017, 19:04 WIB
Keindahan Lembah Bamiyan diperbincangkan di UNESCO Sharing Session on Bamiyan World Heritage Site and Afghanistan Culture yang dilaksanakan pada Kamis (30/3/2017). (Foto: Muhammadi Reza Ghulam/UNESCO Kabul)

Liputan6.com, Jakarta Bamiyan, merupakan kekayaan budaya yang jarang didengar oleh masyarakat Indonesia. Padahal, daerah yang berada di Afganistan bagian tengah ini memiliki unsur yang sama dengan Borobudur di Indonesia, yaitu kebudayaan Hindu-Budha awal yang berkembang di dunia. Melalui UNESCO Sharing Session, UNESCO Jakarta Office bersama Balai Konservasi Borobudur membawa kekayaan warisan dunia ini ke Borobudur pada Kamis, (30/3/2017).

“Ini merupakan rangkaian kegiatan yang sudah berlangsung sejak beberapa bulan yag lalu antara kerjasama UNESCO Kabul dan UNESCO Jakarta yang mempertemukan kebudayaan Lembah Bamiyan dan Borobudur. Tentunya sudah menjadi perjalanan yang panjang untuk berdiskusi antara dua warisan dunia ini” ujar Iskandar Mulia Siregar, Kepala Seksi Konservasi, Balai Konservasi Borobudur.

Kebudayaan Lembah Bamiyan sendiri sudah memiliki perjalanan yang panjang sejak abad ke-4 hingga akhirnya kini menjadi salah satu warisan dunia yang dilindungi oleh UNESCO. Tidak hanya menjelaskan peninggalak secara fisik, UNESCO Sharing Session on Bamiyan World Heritage Site and Afghanistan Culture ini juga menceritakan berbagai kebudayaan yang hadir di Lembah Bamiyan yang bertahan hingga saat ini.

Tim UNESCO Kabul dalam UNESCO Sharing Session on Bamiyan World Heritage Site and Afghanistan Culture (Foto: Akbar Muhibar/Liputan6.com)

Tim UNESCO Kabul juga hadir sebagai pembicara dan menjawab berbagai rasa penasaran hadirin yang mengikuti jalannya sharing session ini. Tim ini terdiri dari tiga orang, yaitu Muhammadi Reza Ghulam dari UNESCO Kabul berserta Zahra Amiri dan Muhammad Ali dari University of Bamiyan jurusan Arkeologi. Mereka juga memperlihatkan berbagai kerajinan tangan dari para wanita di Lembah Bamian yang bernilai tinggi sebagai bukti kebudayaan luhur di Afganistan selama satu hari penuh di Balai Konservasi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah.

Jalannya UNESCO Sharing Session on Bamiyan World Heritage Site and Afghanistan Culture, di Balai Konservasi Borobudur, Magelang, Kamis (30/3/2017). (Foto : Akbar Muhibar/Liputan6.com)

Sharing session ini merupakan penutup rangkaian kegiatan dari “Crossroad of Cultures : Bamiyan and Borobudur” yang telah dilaksanakan di dua negara. Dimulai dari eksebisi di National Museum of Afganistan pada November 2016, eksibisi di Museum Nasional Jakarta bulan Desember 2016, di Kota Yogyakarta pada Januari 2017, dan Karmawibangga Museum Borobudur pada Januari 2017.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya