Aher Himbau Masyarakat Jabar Untuk Tidak Terpancing Isu Sara

"Toleransi yang terjaga dengan baik menurutnya akan membuat kebhinekaan di Jawa Barat hidup harmonis," ujar Aher

oleh Liputan6 diperbarui 31 Mar 2017, 18:56 WIB
"Toleransi yang terjaga dengan baik menurutnya akan membuat kebhinekaan di Jawa Barat hidup harmonis," ujar Aher

 

Liputan6.com, Jakarta Setelah aksi 212 nantinya akan ada Aksi serupa dengan judul yang lain yakni aksi 313 yang akan dilaksanakan pada Jumat (31/03/2017).

Aksi 313 tersebut akan dihadiri oleh Rizieq Shihab selaku Ketua Front Pembela Islam (FPI), Rhoma Irama sebagai Ketua Partai Islam Damai (Idaman), politikus serta mantan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Amien Rais, serta artis dan politikus ibukota lainnya.

Aksi 313 yang digerakkan oleh Forum Umat Islam (FUI) tersebut rencananya akan dimulai usai salat Jumat, di Masjid Istiqlal Jakarta. Lokasi itu menjadi titik kumpul kemudian dilanjutkan dengan long march yang berakhir di Istana Kepresidenan.

Dikutip dari hasil wawancara Muhammad Radityo Priyasmoro dari Liputan6.com dengan Muhammad Al Khathtath selaku sekjen FUI menyebutkan aksi 313 ini menuntut agar Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) diberhentikan dari gubernur DKI Jakarta. Ini menyusul status Ahok sebagai terdakwa dalam kasus dugaan penistaan agama.

Ditemui di tempat yang berbeda, Ahmad Heryawan (Aher) selaku Gubernur Jawa Barat mengajak semua elemen masyarakat Jawab Barat mampu menjaga toleransi antar umat beragama dan NKRI.

Toleransi yang terjaga dengan baik menurutnya akan membuat kebhinekaan di Jawa Barat hidup harmonis.

“Saya meminta kepada semua elemen masyarakat Jawa Barat untuk tetap menjaga toleransi antar umat beragama dan persatuan serta kesatuan NKRI,” ujarnya beberapa waktu lalu di Bandung.

Himbauan dari Aher tersebut mengacu pada serangkaian aksi tidak terpuji seperti pembubaran Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) di Sabuga akhir tahun 2016 lalu.

"Sesama anak bangsa, harus membangun saling pengertian agar tak memperkeruh suasana dan memicu persoalan baru,” katanya.

Aher mengatakan dalam situasi seperti sekarang ini, jika terjadi gesekan yang terpenting adalah masyarakat lain tidak memperkeruh suasana.

“Saya berharap semua pihak tidak terpancing oleh isu-isu tidak bertanggugjawab yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan,” pungkasnya.

Pasca kejadian pembubaran KKR di Sabuga, aksi 212 di Monas akhir tahun 2016 lalu, dan aksi 313 yang akan dilaksanakan, Aher semakin meningkatkan koordinasi antar pimpinan daerah tingkat provinsi Jawa Barat dan Forum Kerukunan Umar Beragama.

Pasalnya, semua kesalafahaman sering terjadi pada saat semua pihak tidak bermufakat menyepakati bersama-sama.

"Insya Allah, komitmen kebangsaan dan kebhinekaan kami di Jawa Barat akan selalu terjaga," ujarnya.

Bukan rahasia lagi bila aksi 313 yang akan dilaksanakan di Monas akan menimbulkan konflik berbau SARA.

Aher menghimbau agar warga Jawa Barat untuk tidak terprovokasi kejadian tersebut, dan fokus untuk membangun keharmonisan antarumat beragama.

(*)

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya