Ketum PPP Romi: Agama dan Politik Ibarat Saudara Kembar

Agama yang tidak dijaga oleh politik, Romi mengungkapkan, kemungkinan besar akan hilang, asing atau akan dicuri kelompok antiagama.

oleh Liputan6 diperbarui 28 Mar 2017, 06:23 WIB
Ketum PPP Romi (Liputan6.com/Faisal R Syam)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum DPP PPP Romahurmuziy atau yang akrab disapa Romi mengatakan agama dan politik tidak bisa dipisahkan. Sebab, agama merupakan landasan berpolitik sehingga keduanya harus berjalan beriringan.

"Agama dan politik ibarat saudara kembar, agama adalah landasan atau pondasi dan kekuasaan adalah penjaga agama," kata Romahurmuziy dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin, 28 Maret 2017, seperti dikutip dari Antara.

Agama yang tidak dijaga oleh politik, Romi mengungkapkan, kemungkinan besar akan hilang, asing atau akan dicuri kelompok antiagama.

Sementara jika politik yang tidak dilandasi agama, ia menilai, akan berjalan tersesat dan hanya maju di urusan keduniaan.

"Gerakan untuk menghilangkan agama dari politik, perlahan-lahan mulai bangkit lagi di Indonesia. Untuk itu, kita harus bersama-sama menyadarkan mereka bahwa agama adalah sebuah sistem yang menuntun ke arah kebaikan," tutur Romi.

Alasannya, ia mengungkapkan, karena agama tidak pernah mengajarkan kejelekan. Karena itu, ia mengaku, tidak sepantasnya dijauhi.

Pemimpin yang tidak memiliki bekal ilmu agama, Romi menambahkan, akan tersesat dalam menjalankan perpolitikan.

"Sampai-sampai ada yang mengatakan, jangan bawa-bawa agama dalam politik. Saya ingin mengatakan, ini terjadi karena terbatasnya pemahaman tentang agama," ucap dia.

Romi menilai Tuhan dan agama menjadi dasar bagi PPP untuk bergerak dan bertindak serta menjadi tujuan dalam menegakkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya