VIDEO: Papua Mencekam, Kapolda Sebut Ini Tugas Sebagai Pemimpin

Kericuhan di Intan Jaya, Papua pecah saat rapat pleno rekapitulasi penghitungan suara. Kericuhan membesar dan meluas.

oleh Liputan6 diperbarui 26 Feb 2017, 14:43 WIB
Kericuhan di Intan Jaya, Papua pecah saat rapat pleno rekapitulasi penghitungan suara. Kericuhan membesar dan meluas kerusuhan.

Liputan6.com, Intan Jaya - Pascakerusuhan Pilkada Kabupaten Intan Jaya, Minggu (26/2/2017) tadi 37 korban kerusuhan dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Nabire, kabupaten terdekat dengan Intan Jaya yang memiliki rumah sakit dengan fasilitas memadai.

Kebanyakan korban terluka akibat terkena panah dan senjata tajam. Mereka diangkut dengan pesawat karena Kabupaten Intan Jaya tidak bisa diakses lewat darat.

"Kurang lebih sudah 30 lebih yang kita relokasi dari kelompok yang dari pihak Dani. Serta akan dilanjutkan dari Suku Mone," Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw menjelaskan.

"Ini merupakan tanggung jawab kita semua, terutama sebagai pemimpin,"  Pungkas Irjen Paulus Waterpauw.

Sementara itu, polisi menambah personelnya untuk memperkuat pengamanan di Intan Jaya berjumlah 100 orang atau satu kompi, pasukan baru ini berasal dari Satuan Brimob.

Mereka ditempatkan di sejumlah titik di Sugapa, ibu kota Kabupaten Intan Jaya seperti di Pastoral, Intan Jaya tempat pendukung salah satu kontestan pilkada terkonsentrasi.

Kericuhan di Intan Jaya pecah Jumat lalu, saat rapat pleno rekapitulasi penghitungan suara. Kericuhan membesar dan meluas hingga terjadi kerusuhan yang menewaskan tiga orang. Pendukung salah satu kontestan membakar 14 rumah termasuk rumah salah satu calon bupati.

Bahkan Sabtu (25/2/2017) siang kemarin, saat Kapolda Paulus Waterpauw datang dan menemui massa ada yang nekat membakar rumah. Hingga saat ini para pendukung dua pasangan kontestan pilkada yang berseteru masih berjaga-jaga di posko masing-masing.

Saksikan tayangan video kerusuhan di Intan Jaya selengkapnya.

 

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya